RADARBANDUNG.id- Pemkab Bandung Barat terus melakukan pemantauan aktivitas sesar Lembang yang berpotensi menyebabkan bencana gempa bumi dengan kekuatan besar.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Meidi mengatakan, pemerintah akan terus memantau kondisi sesar Lembang berkoordinasi dengan instansi dan pihak terkait.
“Hingga saat ini Sesar Lembang masih aktif dan berpotensi menyebabkan gempa. Tetapi, masyarakat yang tinggal di kawasan sesar tidak perlu cemas dan takut, tetapi harus lebih meningkatkan mitigasi,” katanya.
Ia menambahkan, titik nol Sesar Lembang berada di Desa Bojong Koneng Kecamatan Ngamprah hingga ujung timur di Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang dengan panjang 29,5 km.
“Atas dasar data yang ada sama saya, itu (sesar) tetap bergerak ke kiri dan ke kanan serta ke dalam. Jadi mohon maaf, saya harus bicara dan menganalisa secara pahit, tidak manis, itu bisa terjadi kapan saja,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya saat ini telah bekerjasama dengan Forum Relawan Bandung Barat dengan membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di beberapa sekolah di Desa Cikahuripan Lembang.
“Kedepan insyaallah, saya akan komunikasi dengan Kadisdik kita akan berkeliling ke sekolah-sekolah di Lembang untuk menyosialisasikan dan mitigasi bencana,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya akan menambah jumlah Desa Tangguh Bencana (Destana) di Bandung Barat. Setelah itu terwujud, BPBD kemudian membentuk Kecamatan Tanggap Bencana (Kencana).
“Karena bencana kapan pun, dimana pun bisa terjadi. Kita semua harus siap, termasuk itu unsur pemerintahan, masyarakat,” tandasnya. (kro)