RADARBANDUNG.id- Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira menegaskan komitmen membina generasi muda Cimahi dari sisi agama, moral, dan etika. Mereka sudah menyiapkan sejumlah program untuk merealisasikannya.
Hal itu mengemuka saat mereka menggelar pertemuan penting dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kota Cimahi. Perwakilan pengurus partai pendukung pun tampak mendampingi pasangan bakal calon.
“Kami akan istiqomah dalam setiap pengambilan keputusan. Sebagai kepala daerah, kami akan selalu berkonsultasi dengan para ulama agar setiap kebijakan yang diambil tidak mendatangkan mudarat,” tegas Ngatiyana.
Adhitia Yudisthira, mengatakan program-program ini tidak hanya ditujukan untuk masyarakat secara umum, tetapi juga memberikan perhatian khusus kepada para pemuka agama.
“Kami sudah menyiapkan beberapa program yang akan memfasilitasi kegiatan keagamaan, baik untuk masyarakat luas maupun untuk para pemuka agama. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Cimahi mendapatkan ruang dan dukungan yang cukup untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Adhitia.
Sekretaris Umum MUI Kota Cimahi, Yayan Rohyana, memberikan pandangannya mengenai pasangan ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Ngatiyana dan Adhitia merupakan pasangan punya pengalaman untuk memimpin Cimahi.
“Pak Ngatiyana punya pengalaman dalam pemerintahan dan Adhitia masih muda, berusia 33 tahun,” ucap dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Kota Cimahi, KH Moch Syambas, menegaskan bahwa MUI adalah lembaga yang terbuka untuk semua kandidat. Ia menyatakan bahwa MUI tidak akan menolak siapa pun yang ingin bersilaturahmi, namun sejauh ini, hanya pasangan Ngatiyana-Adhitia yang mengambil inisiatif untuk melakukan pertemuan.
“Posisi MUI itu milik semua. Kami tidak bisa menolak siapa pun kandidat yang ingin bersilaturahmi. Tapi sejauh ini, baru Pak Ngatiyana dan Kang Adhit yang mengunjungi kami,” ungkap KH Moch Syambas. (dbs)