RADARBANDUNG.id- Pemkab Bandung Barat hingga saat ini terus melakukan pemantauan sejumlah harga komoditi kebutuhan masyarakat yang kerap naik terdampak inflasi.
Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, setiap pekan pemerintah pusat melalui Kemendagri melakukan rapat koordinasi terkait penanganan inflasi secara nasional.
“Jadi kita selalu satu minggu satu kali melakukan rapat bersama Kemendagri bersama bupati/walikota se Indonesia,” katanya, Selasa (24/9/2024).
Ia menambahkan, setiap pekan pihaknya kerap diberikan arahan oleh Kemendagri terkait penanganan inflasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Jadi memang banyak arahan yang disampaikan oleh kementerian terkait dengan penanganan inflasi,” katanya.
“Yang pertama perlu saya sampaikan adalah Bandung Barat ini bukan objek perhitungan inflasiinflasi tapi kita ikut ke Kota Bandung,” sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Pemkab Bandung Barat secara rutin memberikan perhatian khusus terhadap Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Bandung Barat.
“Data-data yang ada itu menunjukkan setidaknya ada empat komoditas yang mempengaruhi ketidakstabilan harga terbesar dari mulai beras, minyak goreng, bawang dan cabai,” katanya.
Ia menyebut, selama tiga bulan terakhir secara nasional harga komoditi kebutuhan masyarakat memang relatif turun. Bahkan di beberapa daerah ada penurunan harga termasuk di KBB 0,6 atau 0,9.
“Jadi memang yang pertama kita memang selalu menghitung berdasarkan neraca pangan jadi ketersediaank, pasokan dan kebutuhan. Jadi bilamana ada harga pangan yang rawan tentu kita adakan operasi pasar murah,” katanya.
“Pasar murah Kita adakan di Kecamatan Cipongkor dan terakhir di Cihampelas. Selain untuk mendongkrak penurunan harga juga mengurangi pengeluaran masyarakat,” tandasnya. (DISKOMINFOTIK KBB)