RADARBANNDUNG.id – Menikmati secangkir kopi di pagi hari tentunya sangat menyenangkan. Namun untuk menikmati segelas kopi hangat kopi telah menjalani berbagai proses yang panjang.
Dimulai dari penanaman, para petani kopi memilih varietas yang sesuai dengan kondisi geografis dan iklim setempat. Biji kopi ditanam dan dirawat dengan seksama selama beberapa tahun, hingga pohon kopi menghasilkan buah yang siap dipanen.
Hal itu dikatakan oleh Satrea Amambi, pengusaha Wanoja Coffee. “Setelah panen, buah kopi melalui tahap pengolahan awal yang krusial. Ada dua metode utama proses basah dan proses kering,” kata Satrea.
Menurutnya, pada proses basah, daging buah dipisahkan dari biji menggunakan air. Sedangkan pada proses kering, buah kopi dijemur utuh di bawah sinar matahari. Kedua metode ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan luar buah dan mengekspos biji kopi yang ada di dalamnya.
Tahap berikutnya adalah pengeringan, di mana kadar air dalam biji kopi diturunkan hingga sekitar 11%. Proses ini penting untuk mencegah pembusukan dan mempertahankan kualitas biji kopi selama penyimpanan.
“Setelah kering, biji kopi melalui proses hulling untuk menghilangkan kulit ari yang masih menempel, lalu disortir berdasarkan ukuran dan kualitas,” ucapnya.

Proses pemilahan kopi di pengolahan Wanoja Coffe. (Ferry Prakosa)
Langkah selanjutnya adalah penyangraian, yang merupakan tahap krusial dalam menentukan cita rasa kopi. Selama proses ini, biji kopi mentah dipanaskan pada suhu tertentu, mengubah warna, aroma, dan karakteristik rasanya.
“Tingkat sangrai dapat bervariasi dari light roast hingga dark roast, tergantung pada preferensi dan jenis kopi yang diinginkan,” ucapnya.
Setelah disangrai, biji kopi biasanya segera digiling untuk memecah biji dan mengekspos area permukaan yang lebih besar, yang penting untuk ekstraksi optimal saat penyeduhan. Tingkat kehalusan penggilingan disesuaikan dengan metode penyeduhan yang akan digunakan, mulai dari sangat halus untuk espresso hingga kasar untuk French press.
“Setiap metode memiliki karakteristik uniknya sendiri, mempengaruhi rasa dan aroma kopi yang dihasilkan. Dengan pemahaman yang baik tentang setiap tahap proses ini, para penikmat kopi dapat lebih menghargai kompleksitas dan keajaiban di balik secangkir kopi yang mereka nikmati,” ujarnya.
Produksi Wanoja Coffe Makin Meningkat
Menurut Satria, produksi kopi di Wanoja Coffee terus meningkat. Tahun ini, Wanoja Coffee memproduksi sekitar 80 ton green bean. Sebanyak 50 ton dipasarkan di dalam negeri, sementara 30 ton diekspor ke Belanda, dan sekitar 19,2 ton dikirim ke Arab Saudi.
Jumlah volume Wanoja Coffee ini menunjukkan bahwa kopi lokal dari Jawa Barat kian mendunia dan diminati oleh pasar internasional. Salah satu produk unggulan dari Wanoja Coffee adalah Watermelon Smash dari Fugol Coffee Roaster, yang menggunakan metode natural dalam pengolahannya.
“Salah satu produk green bean yang melakukan proses natural di tempat kita adalah Watermelon Smash dari Fugol Coffee Roaster dan jadi salah satu produk favorit,” ungkap Satrea.
Watermelon Smash yang merupakan salah satu kopi arabika dari Fugol Coffee Roaster telah dipasarkan seharga Rp148.000 untuk 200 gram. Produk ini tersedia di platform Tokopedia dan ShopTokopedia dalam berbagai bentuk sesuai preferensi konsumen, mulai dari biji kopi hingga berbagai jenis gilingan, termasuk espresso, giling halus, giling sedang, giling kasar, dan giling v60. (pra)