RADARBANDUNG.id-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat melaksanakan simulasi pemungutan dan perhitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (26/10/2024) pagi.
Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Ummi Wahyuni menjelaskan, pelaksanaan simulasi tersebut dilakukan terhadap segmen pemilih disabilitas dan juga pindah memilih.
“Kalau disabilitas di Provinsi Jawa Barat ada 119 ribu pemilih, dikerucutkan lagi ternyata ada 20 ribuan untuk disabilitas mental,” katanya saat ditemui, Sabtu (26/10/2024).
Ia menambahkan, hal terpenting adalah akses aksesibilitas bagi pemilih disabilitas memadai ketika menggunakan hal pilihnya di Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
“Di dalam semua tahapan itu ada tahapan aksebilitas untuk temen-temen disabilitas ada yang menggunakan kursi roda, ketinggian kemudian tadi juga untuk memudahkan,” katanya.
“Bahkan secara aturan kalau tidak bisa sendiri boleh didampingi oleh keluarganya atau petugas yang sedang bertugas di TPS,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada Pileg dan Pilpres lalu pihaknya pun terus berupaya memberikan pelayanan bagi masyarakat yang hendak menggunakan hak pilihnya baik yang sakit maupun disabilitas.
“Kalau dilihat dari pemilu kemarin sampai punya TPS mobile yang mendatangi pemilih yang sakit atau disabilitas yang tidak bisa hadir itu bentuk ikhtiar kami dalam melayani masyarakat ya karena One Vote One Value,” katanya.
Ia berharap, kegiatan simulasi tersebut menjadi bagian dari edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya di Pilkada serentak 2024.
“Kami ingin jadikan semua ini edukasi kepada masyarakat sebagai sosialisasi juga kita bahwa di Jabar itu luas baik dari geografisnya, pemilihnya yang banyak,” katanya.
Ditemui di tempat sama, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar Adie Saputro mengatakan, di kesempatan lain hal serupa juga bakal dilakukan di tempat lain. Terlebih memaksimalkan TPS mobile.
“Kita juga akan bantu segmen lain seperti mereka yang ada di pesisir seperti nelayan atau mereka yang bekerja di daerah industri atau kawasan pekerja pabrik untuk mendongkrak pemilih menggunakan hak pilihnya,” katanya. (KRO)