RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Organisasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Bandung berpartisipasi dalam upaya menurunan angka stunting. Cara yang diambil adalah menggelar seminar mengenai pola hidup sehat dan pemenuhan gizi.
Acara yang berlangsung di Aula Dinas Sosial Kota Bandung ini dihadiri oleh tenaga sosial, LSM kesehatan, serta tokoh Masyarakat. Tajuk yang diangkat adalah “Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pola Hidup Sehat dan Asupan Gizi Seimbang Menuju Indonesia Maju.”
Seminar menghadirkan narasumber utama, yakni dr. Sony Adam, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan Dr. Sri Sudartini, Ketua DPD PERSAGI Jawa Barat. Mereka membahas program percepatan penurunan prevalensi stunting di Jawa Barat, sebagai bagian dari visi Indonesia mencapai generasi emas 2045.
Dalam pemaparannya, dr. Sony Adam menekankan bahwa pola hidup sehat menjadi faktor utama dalam pencegahan stunting. Sementara itu, Dr. Sri Sudartini menjelaskan pentingnya gizi optimal dalam pertumbuhan anak dan dampak buruk stunting yang tidak hanya memengaruhi tinggi badan tetapi juga perkembangan otak dan organ vital lainnya.
“Intervensi gizi, sanitasi, serta edukasi kesehatan bagi keluarga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan optimal anak-anak kita,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiyar, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif TKSK dan PSM dalam menyelenggarakan acara ini. Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi komunitas di berbagai daerah untuk berperan aktif dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung. Pada akhir acara, para peserta menandatangani deklarasi sebagai bentuk komitmen nyata untuk mendukung upaya penurunan stunting.
Menurut data 2023, prevalensi stunting di Jawa Barat mencapai 20,2%, meskipun mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Di Kota Bandung, angka stunting sekitar 16,3%, terutama di wilayah terpencil dengan akses terbatas pada layanan kesehatan. Angka ini masih jauh dari target nasional sebesar 14% pada 2024.
Ketua PSM Kota Bandung, Tulus Raharjo, menekankan bahwa deklarasi hari ini harus diikuti dengan tindakan nyata, terutama untuk program yang menyentuh masyarakat. “Semoga inisiatif yang kami deklarasikan bersama dapat mendorong perubahan nyata dalam upaya menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Sementara itu di tempat yang sama Ceceng Lukmanulhakim, Ketua TKSK Kota Bandung, juga berharap sinergi seluruh pihak dapat tercipta untuk mewujudkan generasi muda yang sehat menuju generasi emas 2045 tanpa stunting. (dbs)