News

Peringati Hari Menanam Pohon Nasional, PLN Indonesia Power Tanam Ribuan Pohon

Radar Bandung - 28/11/2024, 13:10 WIB
HH
Hendra Hidayat
Tim Redaksi
Foto Bersama: Jajaran PT PLN Persero dan Dlh KBB serta stakeholder terkait melakukan penanaman sebanyak 3000 pohon. Foto: Hendra Hidayat

RADARBANDUNG.id- PT PLN (Persero) melakukan penanaman 3000 pohon di PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling, yang berlokasi di Kampung Cisameng, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Hal tersebut dilakukan dalam memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2024 sebagai bentuk komitmen dalam pelestarian lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Direktur Manajemen Human Capital Indonesia Power, Wisnoe Satrijono mengatakan, agenda tahunan ini menjadi salah satu bentuk nyata peran PLN dalam mendukung pelestarian lingkungan, sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia.

“Sebanyak 3.000 pohon ditanam dalam kegiatan ini, yang terdiri dari 1.500 pohon tarum, 500 pohon mangga, 500 pohon jambu, dan 500 pohon belimbing,” katanya, Kamis (28/11/2024).

Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen PLN Indonesia Power untuk terus mengedepankan kelestarian lingkungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

“Kita bersama-sama memikirkan mengenai masa depan menjadi komitmen Indonesia power untuk bagaimana meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan di masa yang akan datang,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebanyak 1500 pohon berjenis pohon tarum yang merupakan pohon endemik Citarum ciri khas di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

“Selebihnya 1.500 tanaman buah-buahan yaitu jambu, mangga dan belimbing. Insyaallah kalau udah tumbuh besar bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar,” katanya.

Ia menegaskan, penanaman pohon di DAS Citarum merupakan hal yang penting dilakukan secara berkelanjutan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Tentu sasarannya daerah aliran sungai karena di sini ada PLTA Saguling adalah sebuah pembangkit listrik yang memanfaatkan air. Penting untuk kemudian memperhatikan debit air secara keberlanjutan,” katanya.

“Maka penting juga supaya tidak longsor, tidak mudah terjadi sedimentasi. Maka lingkungan di sekitar waduk itu harus kita tanami supaya kuat. Dengan adanya tanaman ini tidak memudahkan longsor yang kemudian nantinya tidak mempengaruhi pasokan listrik,” imbuhnya.

Ia menegaskan, program penanaman pohon ini akan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Terlebih ketersediaan pohon di lokasi sekitar pembangkit listrik merupakan hal penting dalam menjaga ketersediaan air.

“Ssebagai sebuah unit pembangkit kita harus memperhatikan sistem ability dari energi primer salah satu dari PLTA ini ya air. Maka tentu harus berkelanjutan karena kalau airnya berhenti terus ada gangguan terus ada longsoran, sedimentasi kan berpengaruh terhadap pasokan listrik,” katanya.

“Saya kira menjadi kewajiban dari pengelola pembangkit di PLTA Saguling ini terus menerus memperhatikan debit air. Dengan cara memelihara lingkungan di sekitar waduknya supaya tidak terjadi sedimentasi. Saya kira ini sebuah pekerjaan yang terus menerus tidak pernah berhenti selama bumi ini ada,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Dlh) Kabupaten Bandung Barat, Ibrahim Aji mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh PT PLN Persero.

“Kami berharap nanti kedepan dari Indonesia Power ini juga melakukan penanaman pohon di lahan kiritis di luar daerah DAS Citarum. Karena memang di tahun sekarang ini kita ada Banjir Bandang di daerah Cipongkor, Gununghalu karena memang ada penggundulan hutan penebangan pohon liar di situ,” katanya.

“Mudah-mudahan dari teman-teman Indonesia Power bisa membantu penanaman pohon di sana. Untuk tahap ini kita apresiasi ini di DAS Citarum. Saya juga baru tahu Citarum itu dari pohon Tarum. Mudah-mudahan kedepannya bisa berkembang kelahan kritis lain,” imbuhnya. (KRO)