News

Mahasiswa UIN Bandung Sambut Baik Pemboikotan Produk Harus Selektif

Radar Bandung - 06/12/2024, 16:15 WIB
F
Ferry
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id  – Gerakan boikot produk yang disebut terafiliasi Israel melalui media sosial harus disikapi dengan selektif. Informasi yang berkembang jangan sampai ditelan mentah-mentah apalagi dari sumber yang tidak jelas.

Cendekiawan Muslim Prof. Nadirsyah Hosen dari Monash University, Australia mengimbau mahasiswa harus bersikap kritis dalam menyikapinya. Perjuangan kemerdekaan Palestina dari agresi Israel harus didukung, namun tidak hanya ditafsirkan dengan memboikot produk saja.

“Jangan hanya ikut-ikutan emosi dan larut dalam euforia untuk boikot saja,” ujar Gus Nadir, sapaan akrabnya, saat menjadi narasumber dalam sebuah seminar di aula FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung, baru-baru ini.

“Ternyata tidak ada kaitannya dengan afiliasi Israel, dan malah membuat kesengsaraan baru bagi masyarakat yang terkena PHK karena adanya ajakan boikot tersebut,” dia melanjutkan.

Website yang dibuat untuk membuktikan produk-produk itu terafiliasi Israel atau tidak juga berbeda-beda outputnya baik dengan atau tanpa alasan atau penjelasan. Tapi, intinya menurut Gus Nadir, data produk-produk yang terafiliasi Israel itu sudah dimasukkan terlebih dahulu. Dan dari hasil penelitian yang dilakukannya, ternyata siapa saja bias memasukkan data produk dan alasannya di website tersebut.

Dia juga mempertanyakan pihak-pihak yang mengkategorikan produk itu terafiliasi Israel hanya karena produk itu dijual di sana. Karenanya, dia meminta agar sebagai mahasiswa bisa mengkritisi hal-hal seperti ini dan jangan malah masuk kepada euforia boikotnya.

“Kita tidak menolak untuk boikot asal memang itu benar-benar terafiliasi Israel. Tapi, jangan sampai karena kebencian terhadap satu produk malah merugikan bangsa sendiri,” tandasnya.

Salah seorang mahasiswa, Danu Durohman baru mengetahui bahwa ternyata produk-produk yang seperti disebut-sebut di berbagai media sosial selama ini ternyata perlu diklarifikasi lagi kebenarannya. Dia menuturkan selama ini hanya tahu bahwa produk-produk terafiliasi Israel yang disebut-sebut di media sosial itu benar.

“Pandangan saya sebagai mahasiswa ke depan harus lebih teliti dan banyak belajar. Kalau ditarik ke kaidah unsur fiqih atau satu kaidah la yazidu, tidak ada kewenangan bagi seseorang untuk membenarkan tanpa ada tashawur atau penelitian terlebih dahulu,” tukasnya.

Salsabila Fitriyani juga menyampaikan  akan bersikap lebih selektif terkait ajakan boikot terhadap produk-produk yang disebut-sebut terafiliasi Israel setelah mendengar penjelasan Gus Nadir. “Bagus ya, dengan adanya penjelasan dari Gus Nadir tadi, jadi kita itu ternyata harus benar-benar selektif dalam memilih mana saja produk yang perlu diboikot. Selama ini saya kan taunya nama-nama produk yang diboikot itu hanya dari media sosial saja,” ungkapnya. (dbs)