News

Strategi Komprehensif Jaga Ketertiban Masa Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek

Radar Bandung - 21/01/2025, 20:35 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek 25 hingga 29 Januari 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan berbagai langkah strategis memastikan ketertiban dan keamanan di seluruh wilayah kota. Kolaborasi lintas dinas dan penempatan petugas di titik rawan menjadi fokus utama Pemkot Bandung untuk menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat selama liburan.

Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, menyampaikan langkah antisipatif yang akan dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek di Balai Kota Bandung, Selasa (21/1). Kolaborasi dengan Dinkes dan Dinsos menjadi kunci utama penanganan PPKS dan ODGJ. Foto Atas. Petugas Satpol PP Kota Bandung, Linmas bersiap menjaga ketertiban di kawasan strategis, Braga dan Asia Afrika menjelang libur panjang. Kawasan ini menjadi fokus pengamanan memastikan tidak adanya PKL, PPKS, pengamen mengganggu kenyamanan masyarakat dan wisatawan.
Foto-Foto. For Radar Bandung

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Rasdian Setiadi, menegaskan pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk menanggulangi berbagai potensi gangguan ketertiban, termasuk kehadiran Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Kita kolaborasi dengan dinas terkait. Penindakan dilakukan dengan cepat, setelah itu diserahkan kepada dinas terkait seperti Dinkes dan Dinsos untuk penanganan lebih lanjut. Contohnya, jika ada ODGJ atau PPKS yang memerlukan bantuan medis, kita serahkan kepada pihak yang berkompeten,” ujar Rasdian saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (21/1).

Menurut Rasdian, Satpol PP Kota Bandung menempatkan petugas di berbagai titik strategis yang sering menjadi lokasi keberadaan PPKS dan PKL ilegal. Kawasan pusat kota, Braga dan Asia Afrika, menjadi prioritas pengawasan karena tingginya aktivitas masyarakat dan wisatawan.

“Kawasan Braga termasuk Zona Merah, harus bebas dari pengamen, PPKS, dan PKL. Untuk itu, Linmas dan Satpol PP kita tempatkan di sana secara khusus guna memastikan kawasan tersebut tetap tertib,” jelas Rasdian.

Rasdian menambahkan, Satpol PP terus memantau aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kerap memanfaatkan momen libur panjang untuk berjualan di area terlarang, toleransi diberikan kepada komunitas fotografer yang sudah memiliki izin resmi untuk beraktivitas di kawasan tersebut.

“Kecuali fotografer, karena mereka memiliki komunitas resmi di Braga maupun Asia Afrika. Kami tetap mengantisipasi, tetapi fotografer tetap diperbolehkan selama sesuai aturan,” tambahnya.

Rasdian mengakui libur panjang sering menjadi peluang bagi kelompok PPKS dan pelaku parkir liar untuk mencari rejeki, pengawasan ekstra menjadi kebutuhan mutlak.

“Momen libur panjang dipastikan akan ramai pengunjung. Hal ini biasanya dimanfaatkan oleh PPKS, termasuk gepeng (gembel dan pengemis) serta parkir liar. Oleh karena itu, kami telah memberikan arahan kepada anggota untuk mengantisipasi hal ini agar tidak menimbulkan gangguan ketertiban,” ungkapnya.

Rasdian mengungkapkan untuk mendukung upaya ini, rapat koordinasi bersama dinas terkait dan internal Satpol PP telah digelar. Tujuannya menyelaraskan langkah dan memastikan seluruh petugas memahami tugas serta tanggung jawab mereka selama masa libur panjang.

Rasdian menjelaskan langkah strategis dilakukan Pemkot Bandung tidak hanya melibatkan Satpol PP, tetapi juga memanfaatkan peran aktif dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial. Petugas di lapangan akan segera menghubungi Dinas Kesehatan jika menemukan PPKS atau ODGJ yang membutuhkan perawatan medis. Dinas Sosial akan menangani PPKS untuk diberikan pelayanan dan penanganan yang sesuai, pembinaan di panti sosial.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, sehingga kolaborasi menjadi kunci utama untuk menjaga ketertiban dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. PPKS yang sakit, akan segera dirujuk ke pihak medis melalui Dinkes, yang membutuhkan pembinaan akan diserahkan ke Dinsos,” jelas Rasdian.

Rasdian menambahkan strategi komprehensif yang melibatkan banyak pihak, masyarakat dan wisatawan dapat menikmati libur panjang dengan nyaman tanpa terganggu oleh masalah ketertiban. Rasdian juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan dan menjaga kebersihan lingkungan selama liburan.

“Kami ingin menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi semua, baik warga Bandung maupun pengunjung. Untuk itu, kerja sama dari masyarakat sangat diperlukan,” ujarnya.

Rasdian berharap langkah antisipatif ini mencerminkan komitmen Pemkot Bandung menjaga ketertiban dan keamanan kota, memastikan layanan kepada masyarakat tetap optimal selama libur panjang. Dukungan dari berbagai pihak, libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.(cr1)