RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Masyarakat diimbau untuk mewaspadai perubahan cuaca saat libur long weekend. Berdasarkan hasil pemetaan Ditlantas Polda Jawa Barat terdapat sejumlah ruas jalan yang terbilang rawan terjadi kecelakaan dan bencana alam yaitu antara lain, Jalan Raya Ciater Subang, Jalan Raya Puncak Bogor, dan Jalan Raya Lembang, termasuk jalur selatan dan Pantura dan Tol Transjawa.
Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Ruminio Ardano mengimbau masyarakat yang hendak mengunjungi tempat wisata saat libur long weekend di pekan ini hingga pekan depan agar dapat berhati-hati.
Ruminio mengatakan semua jalur yang berada di kawasan wisata tersebut memiliki tingkat kerawanan kecelakaan karena kontur jalan yang sempit serta rute yang menanjak dan menurun.
Menurutnya, lokasi-lokasi titik rawan kecelakaan yang harus dihindari yaitu di jalur objek-objek wisata. “Karena di objek wisata Jawa Barat itu naik dan turun yang memerlukan konsentrasi penuh dan kondisi kendaraan yang baik,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan, terutama pengemudi kendaraan agar ekstra hati-hati ketika bepergian. Sebab, persentase terjadinya kecelakaan dapat meningkat saat musim penghujan. Ia mengimbau agar masyarakat melakukan antisipasi ketika curah hujan sedang meningkat. “Curah hujan bisa menyebabkan kecelakaan jika tidak antisipasi terkait kondisi hujan,” katanya.
Ditlantas Polda Jabar, dikatakannya, juga berupaya melakukan beberapa antisipasi, diantaranya dengan melakukan pengecekan kondisi bus pariwisata di sejumlah PO di Jabar. “Kita betul-betul mengantisipasi jangan sampai ada bus dan kendaraan lainnya yang kemudian bisa terlibat kecelakaan di momen long weekend ini,” ungkap dia.
Selain itu, Ruminio menambahkan, pihaknya juga memberikan atensinya untuk para PO bus pariwisata. Ia meminta pengusaha bus untuk memperhatikan kondisi moda angkutannya dan meyakinkan kondisi kendaraan baik dan layak. Sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain terkait kondisi kendaraan, pengusaha bus juga diminta untuk tidak menggunakan “sopir tembak” yang dapat menimbulkan potensi kecelakaan. “Sopir juga mengecek kemampuannya, jangan sampai menggunakan sopir tembak yang tidak memiliki kapasitas yang memberikan implikasi terjadinya kecelakaan,” pungkasnya. (ysf)