RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Upaya menjaga ketahanan pangan dan mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung terus berinovasi melawan tantangan besar. Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menyusutnya lahan pertanian akibat perkembangan pemukiman menjadi tantangan besar bagi Kota Bandung dalam menjaga lahan pertanian menjaga ketahanan pangan. DKPP menjawab tantangan ini dengan mengembangkan program inovatif bernama Buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis).
“Program Buruan SAE mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan budidaya sayuran, buah-buahan, tanaman obat, hingga peternakan kecil, ayam dan ikan,” jelas Gin Gin, Kamis (23/1/2025).
Menurutnya program ini tak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, tetapi mengintegrasikan pengelolaan sampah organik menjadi kompos pupuk untuk tanaman. Melalui urban farming, masyarakat lebih mandiri dan berdaya dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Gin Gin mempromosikan diversifikasi pangan dengan mendorong masyarakat menanam tanaman bernilai ekonomi tinggi, seperti cabai dan bawang. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas, khususnya menjelang bulan puasa dan hari raya, ketika permintaan pangan sering meningkat drastis.
“Kami ingin masyarakat memiliki alternatif sumber pangan yang lebih beragam dan berkualitas, sekaligus menjaga kestabilan harga di pasar,” tambahnya.
Gin Gin menambahkan selain fokus pada ketahanan pangan, DKPP melakukan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, khususnya sapi. Hingga saat ini, DKPP telah melakukan vaksinasi terhadap ratusan ekor sapi, mengawasi lalu lintas hewan ternak yang masuk ke Bandung, serta memberikan edukasi kepada peternak mengenai kebersihan kandang dan kesehatan hewan.
Baca juga: Arahan Strategis Fokus Penanganan Sampah dan Ketahanan Pangan dalam Pelantikan Penjabat Baru
“Kami memastikan semua hewan ternak yang masuk ke Bandung bebas dari PMK. Hingga kini, Kota Bandung berada dalam kondisi aman dari wabah PMK,” tegas Gin Gin.
Gin Gin menekankan bahwa keberhasilan program ketahanan pangan dan pengendalian PMK membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Ia mengajak masyarakat, akademisi, komunitas, dan dunia usaha untuk bersama-sama mendukung keberlanjutan program ini.
Baca juga: Program Jumat Curhat; Korban Kejahatan Terkendala Klaim BPJS
“Keberhasilan menjaga ketahanan pangan dan mencegah PMK hanya bisa dicapai dengan sinergi semua pihak. Dengan dukungan aktif, Bandung dapat menjadi kota mandiri dalam ketahanan pangan,” ungkapnya.
Gin Gin mengimbau masyarakat untuk terus mendukung program mempraktikkan urban farming, menanam sayuran dan beternak kecil, untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pangan dari luar. Kebersihan lingkungan, termasuk pengelolaan sampah organik, menjadi salah satu kunci keberhasilan program Buruan SAE. Peternak diminta menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan berkualitas, serta memastikan kesehatan hewan untuk mencegah penularan penyakit seperti PMK. Inovasi dan langkah strategis yang dijalankan dapat menjadi contoh kota yang tangguh dalam ketahanan pangan sekaligus bebas dari ancaman wabah PMK.(cr1)