RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diguncang gempabumi tektonik Senin (3/2/2025) pagi. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangannya menyebutkan gempa terjadi pukul 09.09 WIB dengan kekuatan Magnitudo 3,9. Berdasarkan hasil analisa BMKG, episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,24 Lintang Selatan dan 107,88 Bujur Timur, atau tepatnya berada di laut, sekitar 90 km barat daya Kabupaten Pangandaran. Gempa terjadi pada kedalaman 20 km, mengindikasikan gempabumi tersebut tergolong dangkal.
Teguh Rahayu menjelaskan berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi merupakan jenis gempabumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut.
Baca juga: BPBD Kota Cimahi Imbau Warga Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
“Gempa ini termasuk gempa tektonik dangkal yang kerap terjadi di wilayah pesisir selatan Jawa akibat pergerakan sesar aktif,” ujarnya, Senin (3/2/2025).
Rahayu menyampaikan gempabumi dirasakan cukup jelas di beberapa wilayah sekitar Pangandaran. Laporan masyarakat menyebutkan getaran terasa di Pamengpeuk dan Cikalong dengan skala intensitas III MMI.
“Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti ada truk besar melintas, meski demikian hingga berita diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban akibat gempa tersebut,” ungkap Rahayu.
Baca juga: Bencana Banjir Melanda Perlu Normalisasi Sungai
Rahayu menambahkan berdasarkan analisa BMKG memastikan hingga pukul 09.25 WIB, hasil monitoring belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Namun masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi.
Rahayu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat tetap waspada, tidak perlu panik. Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi seperti BMKG. Masyarakat disarankan memeriksa kondisi bangunan, terutama jika merasakan getaran yang cukup kuat. Jika terdapat keretakan atau tanda-tanda kerusakan struktural, segera lakukan tindakan pencegahan atau laporkan kepada pihak terkait.
“BMKG akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah tersebut dan menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat,” pungkasnya.(cr1)