RADARBANDUNG.ID, ARJASARI – Sebagai bagian dari strategi memperkuat swasembada pangan daerah, Pemerintah Kabupaten Bandung mengembangkan lahan seluas 180 hektare di Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari.
Dari luas tersebut, 75 hektare telah ditanami jagung pakan dan padi gogo.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan pemanfaatan lahan ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah.
Ia menyebutkan, per hektare lahan mampu menghasilkan 13 ton jagung, sehingga total panen bisa mencapai 975 ton.
“Ini merupakan terobosan besar. Jagung pakan dan padi gogo yang ditanam di lahan ini dapat mendukung ketahanan pangan, khususnya di Kabupaten Bandung,” ujar Dadang.
Ia menambahkan, petani yang terlibat juga menerima 10 persen dari hasil penjualan panen. Skema ini diyakini dapat menumbuhkan semangat petani lokal sekaligus menjaga stabilitas pasokan pangan.
“Lahan tersebut sebelumnya dikelola oleh Universitas Padjadjaran (Unpad), lalu dikembangkan lebih lanjut melalui kolaborasi dengan Kodim 0624 Kabupaten Bandung dan kelompok tani setempat,” ujar dia.
Komandan Kodim 0624, Letkol (Inf) Tinton Amin Putra, menjelaskan bahwa kebutuhan pakan ternak lokal masih tinggi, dan selama ini harus didatangkan dari provinsi lain. Maka dari itu, jagung pakan dipilih sebagai komoditas utama.
“Kita ingin bantu menyediakan pakan secara mandiri. Ini juga bentuk kontribusi kami dalam mendukung swasembada pangan nasional,” ungkap Tinton.
Sebagian hasil dari panen ini juga akan digunakan untuk mendanai program beasiswa bagi mahasiswa Unpad yang terlibat dalam proyek tersebut.
“Kami berharap, program ini bisa menjadi model pengembangan pertanian terpadu yang berdampak langsung pada kemandirian pangan daerah,” ujar dia. (kus)