RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG,- Di tengah tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi banyak keluarga, Universitas Pasundan (Unpas) kembali menegaskan komitmennya, tak boleh ada mimpi yang terhenti hanya karena masalah biaya.

Ketua Umum Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Pasundan, Prof. Dr cartono, S.Pd,M.Pd. Foto-foto :For Radar Bandung
Melalui SK Rektor No. 212 Tahun 2025, Unpas resmi membuka gerbang selebar-lebarnya bagi seluruh putra-putri terbaik Jawa Barat dan Indonesia.
Khususnya pada masa penerimaan mahasiswa baru (PMB) 2025 Unpas yang saat ini sedang berlangsung.
Terlebih untuk gelombang pertama Unpas telah membuka pendaftaran PMB 2025 melalui 12 jalur masuk.
“Apapun masalahnya, kami hadir dengan solusi. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak kuliah di Unpas,” jelas Ketua Umum Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Pasundan, Prof. Dr cartono, S.Pd, M.Pd, Selasa (23/4/2025).
Diungkapkan Cartono, bagi yang menginginkan kuliah gratis 100 persen, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) bisa menjadi jawaban.
Baik jalur reguler dari Kemendikbudristek maupun aspirasi dari para anggota DPR RI, KIP memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa beban biaya.
“Silahkan mendaftar dan ikuti seleksinya,” jelas Cartono yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor 1 Bidang Pembelajaran Kemahasiswaan, Alumni, Agama dan Budaya Universitas Pasundan ini.
Tak berhenti di sana, lanjutnya, Unpas pun banyak memberikan kemudahan kemudahan, khususnya kemudahan pembiayaan dan pendidikan.
Unpas juga menghadirkan jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Sehingga bagi lulusan SMA yang sempat kuliah D1, D2, atau bahkan mereka yang kini bekerja di pabrik dan industri, pengalaman kerja dan pendidikan terdahulu bisa dikonversi menjadi SKS. Kuliah jadi lebih cepat, lebih hemat, dan tetap berkualitas.
“Unpas menghadirkan sistem pembelajaran hybrid dan Learning Management System (LMS) yang memungkinkan mahasiswa belajar secara fleksibel, ideal bagi yang tinggal di luar kota, atau mereka yang harus bekerja sambil kuliah,” jelasnya.
Lebih lanjut Cartono pun mengungkapkan, kemudahan pembiayaan pun hadir dalam berbagai bentuk beasiswa. Unpas merancang sistem beasiswa yang menjangkau berbagai latar belakang dan potensi.
Seperti halnya beasiswa untuk Hafidz Qur’an, Atlet, Nilai UTBK, hingga Lulusan Sekolah Islam Terpadu
Seperti Beasiswa 100% untuk Hafidz Qur’an yang bisa menguasai hapalan 20–30 juz.
“Itu ada grade nya, nanti disesuaikan dengan kemampuannya. Kuota sekitar 10% dari total pendaftar,” jelas Cartono yang juga merupakan pengurus MUI Kota Bandung.
Tidak hanya itu, lanjutnya, ada juga beasiswa UTBK untuk nilai 500–600 bisa mendapat potongan UKT 15–30%.
Ada juga beasiswa atlet tingkat regional hingga internasional, potongan biaya hingga 30% dan disesuaikan dengan skill atletnya.
Termasuk juga beasiswa Sekolah Islam Terpadu/Boarding School, potongan bisa mencapai hingga 30%.
“Ini sebagai bentuk apresiasi terhadap pendidikan islami. Walaupun Unpas bukan didirikan atas ormas keagamaan tetapi kita sangat memiliki perhatian khusus untuk agama dan budaya,” jelasnya.
Tidak hanya itu ada juga beasiswa PMDK & Jalur Rapor, dengan potongan biaya 10–15% bahkan pendaftar terbaik bisa meraih potongan biaya hingga 30%.
” Untuk beasiswa Alumni dan Keluarga Paguyuban Pasundan atau yang mau lanjut ke S2 dan S3, tersedia potongan hingga 30%,” jelasnya.
Unpas juga tak sekadar bicara teori. Lewat program “Praktisi Mengajar”, mahasiswa bisa langsung berdiskusi dengan pelaku industri dan praktisi lapangan. Kuliah bukan hanya menyerap ilmu, tapi menyelami realitas dan kebutuhan dunia kerja masa kini.
Secara sarana dan prasarana, Unpas Hadir di Tengah Kota, dekat dengan akses dan peluang. Unpas memiliki 5 kampus utama yang tersebar strategis di pusat Kota Bandung: jalan Setiabudi, jalan Tamansari, jalan Lengkong Besar, Jalan Sumatra, dan Jalan Wartawan. Lokasi yang berada di jantung kota menjadikan Unpas bukan hanya tempat belajar, tetapi pusat jejaring sosial dan profesional.
Berada di lingkungan yang dinamis dan multikultural, mahasiswa punya peluang besar untuk aktif di organisasi, komunitas, dan kegiatan pengembangan diri. Mahasiswa tak hanya mendapat ilmu, tapi juga peluang membangun jejaring, berorganisasi, dan mengembangkan soft skill—mulai dari leadership, manajemen, hingga kemampuan komunikasi.
“Kuliah bukan sekadar investasi ilmu, tapi juga investasi jaringan dan masa depan,” tegas Cartono yang juga menjabat sebagai Anggota Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikti Saint dan Tekhnologi ini.
Apalagi lanjutnya, pola pembelajaran pun ditunjang dengan kurikulum Berbasis Industri dan Praktisi Masuk Kampus.
Melalui program Praktisi Mengajar, mahasiswa Unpas bisa berdiskusi langsung dengan pelaku industri dan profesional di bidangnya. Tak hanya belajar dari buku, tetapi langsung dari lapangan. Ini penting untuk memastikan bahwa lulusan Unpas siap kerja dan adaptif terhadap perubahan zaman.
” Dengan semua ini, Unpas bukan hanya tempat belajar tapi tempat tumbuh, tempat bermimpi, dan tempat mewujudkan masa depan. Tak ada alasan lagi untuk tidak kuliah. Di Unpas, kami tidak hanya membuka pintu, tapi juga menjembatani harapan. Pendidikan Adalah Investasi Terbaik untuk Diri dan Keluarga,” pungkas Cartono. (**)
Live Update
- UNPAS Tawarkan 12 Jalur Masuk pada Penerimaan Mahasiswa Baru 2025 6 hari yang lalu
- FISIP Unpas Kembali Gelar Lomba Simulasi Sidang ASEAN dalam PASMAM 2025 1 bulan yang lalu