RADARBANDUNG.id, BOGOR – Sebagai bagian dari komitmen pelestarian alam dan pengembalian fungsi puncak sebagai daerah resapan air, PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 2 kembali melaksanakan kegiatan penanaman pohon. Kali ini PTPN I Regional 2 bersama Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI masih dalam rangka program penghijauan bertajuk “Penanaman Satu Juta Pohon” yang dilaksanakan di kawasan Agrowisata Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (2/5/25).
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. “Sebagai perusahaan perkebunan yang berkomitmen terhadap praktik berkelanjutan, PTPN I terus berupaya berkontribusi dalam pelestarian alam. Program ‘Satu Juta Pohon’ ini tidak hanya bertujuan untuk memulihkan ekosistem, tetapi juga memperkuat ketahanan lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sementara itu, Region Head PTPN I Regional 2, Desmanto menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan program ini. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari BAKN DPR RI dalam kegiatan penanaman pohon kali ini. Kawasan Gunung Mas memiliki peran strategis sebagai daerah resapan air, dan melalui program ini, kami berharap dapat memulihkan fungsi ekologis sekaligus meningkatkan nilai ekonomi kawasan melalui agrowisata,” ujarnya.
“Kami tidak hanya menanam, tapi juga merawat pohon agar tumbuh dengan baik. Untuk wilayah Jawa Barat ditargetkan 400 ribu pohon, dan sisanya tersebar di wilayah lain di Indonesia,” jelas Desmano.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif besar PTPN I yang akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh Regional 1 hingga Regional 8 dengan skema Multiyears (3 Tahun). Pelaksanaannya dilakukan secara berkelanjutan melalui pola “Tanam, Rawat, dan Tumbuh”, guna memastikan keberhasilan reboisasi dan pemulihan ekosistem.
Ketua BAKN DPR RI, Andreas Eddy Susetyo, menyatakan bahwa program reboisasi ini merupakan upaya jangka panjang untuk memulihkan kelestarian alam dan mencegah bencana ekologis seperti banjir dan longsor, yang kerap terjadi akibat penggundulan hutan.
“Program ini adalah inisiatif untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah bencana. Reboisasi penting sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap lingkungan dan generasi mendatang,” ujarnya.
Andreas juga menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut dari rapat evaluasi pengelolaan kawasan perkebunan yang sebelumnya digelar di Gedung DPR RI. Kawasan Gunung Mas dinilai strategis karena merupakan konsesi milik PTPN I yang dapat menunjang ketahanan lingkungan, mendukung keuangan negara, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kawasan Gunung Mas merupakan konsesi milik PTPN I yang sangat strategis untuk menjaga ketahanan lingkungan, menopang aliran sungai, serta menjadi sumber penerimaan negara dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Andreas.
Ia menyoroti pentingnya perlindungan kawasan penyangga (catchment area), terutama bagi aliran Sungai Cikeas dan Ciliwung yang kerap meluap dan menyebabkan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Sekitar 30 persen catchment area saat ini sudah terokupasi, sehingga air hujan langsung mengalir ke hilir tanpa terserap tanah. Ini yang menjadi penyebab utama banjir,” tambahnya.
Melalui program ini, PTPN I dan BAKN DPR RI berharap dapat berkontribusi dalam pengurangan dampak perubahan iklim, peningkatan kualitas air, serta pelestarian keanekaragaman hayati. Kegiatan ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan komitmen Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim. (apt)