News

Penjualan Hewan Kurban di Kab Bandung Tetap Normal Meski PMK Menghantui

Radar Bandung - 14/05/2025, 17:51 WIB
Darmanto
Darmanto
Tim Redaksi
Penjualan Hewan Kurban di Kab Bandung Tetap Normal Meski PMK Menghantui
Salah seorang pedagang hewan kurban, Muhammad (43) membersihkan kandang kambing miliknya, di Jalan Soreang, Kabupaten Bandung. (eko sutrisno/radar bandung)

RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, hantu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tak pengaruhi penjualan pedagang hewan kurban.

Salah seorang pedagang hewan kurban di Soreang Kabupaten Bandung, Muhammad (43) mengatakan, sampai hari ini penyakit PMK masih menjadi momok menakutkan bagi penjual maupun peternak.

“Tentu kami tahu, bahwa PMK ini masih ada. Bahkan sebagai pedagang, kami kerap menemukan hewan yang sudah tersertifikasi sehat, justru sakitnya saat kami hendak jual. Sehingga demi keamanan batal terjual dan merugikan,” ungkap dia, Rabu (14/5).

Namun pihaknya menilai, ditengah masih tingginya angka PMK di beberapa wilayah tidak mempengaruhi jumlah pesanan hewan kurban selama ini.

“Ini mengangkut kebutuhan masyarakat, meski ada PMK tetap angka penjualan masih normal,” ujar dia.

Dia menambahkan, meski PMK masih menghantui peternak. Sampai hari ini harga hewan kurban seperti kambing masih di kisaran 2,5 juta – 3,5 juta.
Sedangkan untuk sapi, seharga 21 juta – 35 juta, dimana harga tersebut tergolong normal sesuai grade.

“Dari pantauan kami, meski PMK masih ada harga dan jumlah suplai hewan kurban masih normal,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmasvet) Kabupaten Bandung, Edi Kusno, mengatakan sampai hari ini sudah ada temuan 907 ekor hewan ternak, yang terdampak PMK di wilayah Kabupaten Bandung.

“Melalui DKPP Provinsi, kita sudah memiliki titik-titik pemeriksaan lalu lintas hewan di perbatasan. Setiap hewan kurban yang masuk ke Jawa Barat wajib diperiksa kesehatannya sebelum keluar Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” katanya, Rabu (14/4).

Dalam data yang dihimpun pihaknya, dari total 907 kasus PMK, 675 ekor dinyatakan sembuh, sementara 63 ekor harus dipotong bersyarat, 44 ekor mati, dan 125 ekor belum sembuh.

Pemerintah daerah menekankan pentingnya pengawasan karena Kabupaten Bandung menjadi salah satu jalur utama distribusi hewan kurban dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, dan NTT.

“Virusnya tidak bisa diobati, tapi penyebarannya bisa dicegah. Karena itu, lalu lintas hewan harus betul-betul dikontrol,” ujar Edi.

Tahun ini, potensi hewan kurban yang masuk ke Kabupaten Bandung diprediksi mencapai 30.050 ekor, terdiri dari 12.097 sapi, 17.556 domba, 311 kambing, dan 86 kerbau.

“Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 29.816 ekor,” ungkapnya.

Sehingga guna keamanan dan kenyamanan saat kurban,Pemerintah mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang telah memiliki SKKH.

“Hal tersebut demi memastikan hewan dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit menular, khususnya PMK,” pungkasnya. (kus)


Terkait Kabupaten Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.