RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lama ini mengunjungi SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi, Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang sering mengenakan pakaian dinas serba putih tersebut memberikan wejangan penting untuk siswa-siswi SMA Taruna Nusantara, serta Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan alumnus.
Dari sekian pesan atau wejangan atau usulan yang disampaikan, sebagai pembuka Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ingin wajah lingkungan sekolah ada sedikit perubahan, supaya terlihat makin keren.
Secara lugas, ia menyoroti area masuk menuju SMA Taruna Nusantara yang masih belum maksimal penataannya, karena lembaga pendidikan harus benar-benar mencerminkan desain arsitektur sempurna dari area luar hingga dalam.
“Diminta dibangun trotoar yang baik, masuk ke arah dalamnya ditata, ini masuk lembaga pendidikan. Jadi SMA Taruna Nusantaranya keren banget, tapi masuknya itu kayak mau masuk ke belantara gitu,” ujar Dedi Mulyadi dilansir dari YouTube Lembur Pakuan Channel.
Selanjutnya ia kembali mengungkapkan di hadapan hadirin yang hadir, kalau dirinya memang selalu spontan dalam mengusulkan sesuatu.
Ia mengakui terbiasa risih kalau melihat sekitar ada yang kurang, harus segera dibenahi tanpa terkecuali, tidak ingin menundanya.
“Saya ini orang yang kalau lihat kanan, kiri, mata itu selalu ingin membenahi, selalu tidak mau menunda, pengen hari ini juga, pengen sekarang, pengen jam ini, pengen detik ini,” ungkapnya.
Akibat kebiasaan tersebut Dedi Mulyadi mengakui sering dapat penilaian unik sebagai Gubernur tanpa perencanaan.
“Itulah yang mengakibatkan orang menilai saya menjadi Gubernur tanpa perencanaan. Padahal ada yang mesti direncanakan, ada yang mesti dilakukan, tindakan cepat,” ujarnya.
Sampai ayah Nyi Hyang ini mengungkapkan bahwa dirinya termasuk orang yang sudah terlatih secara intuitif. Sehingga tidak pernah membawa buku catatan, laptop, staf ahli,konsultan dan lain-lain.
“Saya ini orang yang terlatih secara intuitif. Sehingga kemanapun saya tidak pernah punya catatan, tidak pernah bawa notes, tidak pernah bawa laptop, tidak pernah bawa staf ahli, tidak punya konsultan,” paparnya.
Baginya, konsultan yang dimiliki hanya satu dan itu sangat kuat, tidak terbatas, tapi bisa memberikan jawaban.
“Konsultan saya hanya satu aja. Seluruh semesta ini dengan seisinya,” sambungnya.(rbg)