RADARBANDUNG.ID, MAKKAH – Travel atau penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) sedang harap-harap cemas.
Pasalnya hingga saat ini, visa haji furoda belum kunjung terbit.
Masyarakat diimbau hati-hati dan waspada, jika ada iming-iming berangkat haji dengan visa furoda.
Persoalan visa haji furoda yang belum kunjung turun itu dibahas oleh Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi).
Ketua Umum Asphirasi Amaluddin Wahab mengatakan persoalan visa haji furoda belakangan jadi perbincangan hangat di kalangan travel.
“Termasuk juga di sejumlah postingan media sosial (medsos),” katanya Senin (26/5/2025) dikutip dari jawapos.com.
Dia menjelaskan mereka setiap saat memantau perkembangan penerbitan visa furoda itu lewat sistem Nusuk.
Untuk diketahui, negara lain seperti Libya, visa haji furodanya sudah keluar.
Pada beberapa tahun terakhir, visa haji furoda sudah keluar sejak bulan Syawal atau setelah Ramadan.
Ini jadi perhatian kita semua khususnya masyarakat. Jangan sampai ada kepanikan,” tuturnya.
Menurut dia, saat ini yang sedang dialami para travel adalah paceklik atau kelangkaan visa furoda.
Dia mengatakan masyarakat perlu mendapatkan penjelasan mengenai beragam visa haji.
Jangan sampai ada masyarakat yang ditipu, visa haji khusus disebut sebagai visa haji furoda.
Kerugiannya masyarakat membayar biaya yang jauh lebih mahal.
Seperti diketahui Arab Saudi mengeluarkan beberapa jenis visa haji.
Yang paling umum adalah visa haji berbasis G to G atau kerjasama pemerintah dengan pemerintah.
Tahun ini Indonesia mendapatkan jatah visa haji G to G sebanyak 221 ribu.
Visa ini kemudian dibagi untuk haji khusus dan reguler.
Selain itu ada visa dari otoritas Arab Saudi ke travel di Indonesia, salah satunya adalah visa haji furoda.
Visa ini dikenal masyarakat sebagai visa undangan Raja Arab Saudi. (jpc)
Live Update
- Ingat! One Team, One Spirit, One Goal: Pesan Menag Nasaruddin Umar untuk Petugas Haji 2025 1 minggu yang lalu
- 100 Ribu Jemaah Haji Tiba di Makkah, Suhu Tembus 42 Delapan C, PPIH Minta Jaga Fisik 1 minggu yang lalu