RADARBANDUNG.ID, SOREANG — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Yuli Irnawati Mosjasari menyatakan, hingga awal Juni 2025, tidak ditemukan kasus aktif COVID-19 di wilayah Kabupaten Bandung.
Meskipun situasi lokal terkendali, Yuli mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, mengingat beberapa negara di Asia Tenggara mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan.
“Di Kabupaten Bandung memang belum ada laporan kasus aktif. Tapi bukan berarti kita bisa santai. Kedisiplinan dalam menjaga kesehatan tetap dibutuhkan,” ujar Yuli pada Selasa (3/6/).
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan mengintensifkan edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala.
“Langkah promotif dan preventif ini merupakan tameng utama kita. Jangan sampai terlambat bertindak ketika kasus sudah muncul,” tegasnya.
Yuli juga merujuk pada Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor SR.03.01/C/1422/2025, yang mengimbau seluruh daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan penyebaran varian baru dari luar negeri.
Sebagai informasi, Singapura mengalami lonjakan kasus COVID-19 pada awal Mei 2025. Dalam periode 5–11 Mei, jumlah infeksi mingguan meningkat menjadi 25.900 kasus, naik dari 13.700 kasus pada minggu sebelumnya.
Peningkatan ini dikaitkan dengan penyebaran subvarian KP.1 dan KP.2, yang merupakan bagian dari keluarga varian FLiRT, dan saat ini mendominasi lebih dari dua pertiga kasus di Singapura.
Rata-rata harian pasien yang dirawat di rumah sakit juga meningkat dari 181 menjadi 250 orang. Meskipun demikian, angka pasien yang memerlukan perawatan intensif tetap rendah, dengan rata-rata harian sekitar tiga kasus.
Melihat perkembangan ini, Yuli menekankan pentingnya masyarakat Kabupaten Bandung untuk tidak lengah dan terus menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari guna mencegah potensi penyebaran virus.
“Selama PHBS dijalankan secara menyeluruh, Insya Allah kita bisa terhindar dari gelombang baru penularan COVID-19,” pungkasnya. (kus)