RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, denyut aktivitas ekonomi di lapak-lapak hewan kurban mulai terasa kencang. Salah satu titik yang mulai ramai dikunjungi pembeli ada di Jalan Caringin, Blok Kupat, wilayah Babakan Ciparay, Kota Bandung. Di sanalah ratusan ekor domba dan puluhan sapi unggulan ditawarkan kepada warga yang hendak berkurban.
Lapak milik seorang pedagang hewan kurban yang sudah belasan tahun berkecimpung di bidang ini, Ade Supri, terlihat mulai disesaki calon pembeli sejak awal Juni. Ia mengaku, tahun 2025 membawa stok cukup besar dengan harapan permintaan naik seperti tahun lalu.
“Kami siapkan 252 ekor domba asal Garut dan 26 ekor sapi dari Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi. Semua dalam kondisi sehat dan siap jual,” ujar Ade saat ditemui di lokasi, Kamis (5/6/2025).
Tak sekadar banyak, hewan yang dijual pun memiliki kualitas premium. Menurutnya, jenis sapi yang tersedia di antaranya Simental, Limosin persilangan, serta sapi lokal unggulan dari Jawa Timur. Menariknya, setiap hewan kurban telah melewati uji kesehatan ketat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat.
“Tim DKPP sudah melakukan pengecekan pekan lalu. Alhamdulillah semua hewan dinyatakan sehat dan layak konsumsi. Kami juga lengkapi sertifikat dan barcode kesehatan yang bisa dipindai langsung oleh pembeli,” jelasnya.
Langkah preventif ini tak berhenti di situ. Jika ditemukan hewan dalam kondisi kurang prima akibat perjalanan atau perubahan cuaca, Ade memilih untuk tidak langsung menjualnya. Hewan tersebut dikarantina hingga pulih.
“Biasanya ada beberapa domba yang stres karena perjalanan jauh dari Garut. Tapi kita rawat dulu, karantina di sini, tunggu sehat baru dijual. Nggak asal lepas,” tambah Ade.
Minat warga terhadap hewan kurban di Bandung cenderung meningkat, meskipun terjadi penyesuaian harga dibandingkan Iduladha tahun sebelumnya. Kenaikan yang terjadi dinilai masih dalam batas wajar.
Ia mengungkapkan untuk domba, harga dibanderol mulai Rp2,3 juta hingga Rp5 juta, tergantung kelas dan bobot hewan. Kelas D, Rp2.325.000. Kelas C, Rp2.650.000. Kelas B, Rp2.925.000. Kelas A, Rp3.300.000. Kelas Super, Rp3.700.000. Kelas Istimewa, Rp5.000.000 (dengan bobot hingga 55 kg).
Sementara itu, ia menambahkan untuk sapi kurban dibagi berdasarkan bobot dan kelas, dengan harga mulai dari Rp20 jutaan hingga puluhan juta rupiah, Kelas D, Rp20.500.000. Kelas C, Rp22.500.000. Kelas B, Rp24.500.000. Kelas A, Rp26.500.000. Kelas Super, Rp29.000.000. Kelas Istimewa, Rp60.000.000 (untuk bobot maksimal 363 kg).
“Harga tahun 2025 naik sedikit. Domba sekitar Rp200 ribuan, sapi naiknya kira-kira Rp1 juta. Tapi tetap terjangkau dan kompetitif,” ujar Ade, yang sudah mulai menerima pesanan dari pelanggan lama sejak akhir Mei.
Bukan hanya bergantung pada dinas pemerintah, Ade juga menggandeng tim dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) untuk memastikan semua hewan kurban yang ia jual benar-benar sehat dan bebas dari penyakit.
“Kalau ada yang terlihat lemas atau kurang sehat, langsung kami tangani bersama tim dokter hewan dari UNPAD. Sejauh ini nggak ada kasus PMK atau penyakit lainnya. Cuaca memang kadang bikin hewan drop, tapi bisa kami atasi cepat,” ungkapnya.
Kerja sama ini menambah kepercayaan calon pembeli yang ingin memastikan hewan yang dibelinya benar-benar sesuai syariat dan sehat untuk dikonsumsi.
Ade menyebutkan tren pembelian hewan kurban mulai terasa sejak awal bulan. Ia optimis geliat ini akan terus meningkat hingga H-1 Lebaran Kurban. Terlebih, dengan kelengkapan fasilitas seperti kandang bersih, sertifikasi resmi, serta pelayanan yang ramah, lapaknya menjadi salah satu yang cukup ramai dikunjungi warga Kota Bandung.
“Harapan saya sih pembeli makin yakin dan nyaman. Nggak usah takut soal kesehatan hewan, kami jamin yang terbaik. Apalagi sekarang semuanya transparan, bisa dicek langsung lewat barcode dan sertifikat resmi,” pungkasnya.(dsn)