RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk karakter generasi muda. Program pendidikan karakter berbasis semi militer kembali digelar di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang. Kali ini, 90 siswa bermasalah terpilih mengikuti gelombang kedua.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto mengungkapkan antusiasme orang tua terhadap program ini cukup tinggi. Banyak di antara mereka mengharapkan anak-anaknya mendapatkan penguatan karakter melalui pendidikan khusus berbasis filosofi Panca Waluya.
“Gelombang kedua ini sudah dimulai di Dodik Rindam. Untuk sementara sudah terdata 90 siswa yang mendaftar. Program ini berlangsung selama dua minggu,” ujar Purwanto saat ditemui, Selasa (10/6/2025).
Purwanto menegaskan program pendidikan karakter ini akan terus berjalan selama masih ada siswa yang membutuhkan perlakuan dan pendampingan khusus. Menurutnya, tidak semua anak mendapatkan perhatian optimal dari keluarga maupun lingkungan sosial.
“Selama masih ada anak-anak yang memerlukan perlindungan dan sentuhan khusus, kami akan hadir. Dodik memberikan pendekatan yang indah untuk membentuk kembali karakter mereka,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman menambahkan proses pendidikan dilakukan melalui kurikulum yang telah disesuaikan. Meskipun berada di barak militer, Herman menegaskan, kegiatan ini bukan latihan militer dalam arti sempit.
“Barak ini memang disebut Dodik, barak militer, tetapi bukan tempat latihan perang. Di sini anak-anak dibimbing dengan pendekatan pendidikan karakter,” jelas Herman.
Herman menjelaskan filosofi Panca Waluya menjadi dasar pengembangan karakter siswa. Program ini menargetkan terbentuknya pribadi yang cageur (sehat jasmani), bageur (berperilaku baik), bener (berintegritas), pinter (cerdas), dan singer (memiliki inisiatif).
“Anak-anak diperiksa kesehatannya oleh dokter, juga dievaluasi aspek psikologisnya. Selanjutnya, mereka akan mengikuti serangkaian materi yang mencakup semua unsur Panca Waluya,” ungkap Herman.
Gelombang pertama program ini sebelumnya telah digelar pada 1 hingga 20 Mei 2025. Sebanyak 273 siswa berhasil menyelesaikan program di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, serta di Purwakarta.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkapkan lulusan gelombang pertama menjadi bukti keseriusan Pemprov Jabar dalam menangani siswa bermasalah secara manusiawi.
“Hubungan antara negara dan rakyat, antara pemimpin dan rakyat, adalah soal rasa. Ini bukan semata soal administrasi. Banyak yang awalnya meragukan program ini, tetapi waktu yang membuktikan manfaatnya,” ujar Dedi.
Sementara itu, keberhasilan program ini turut dirasakan para orang tua siswa. Orang tua siswa asal Kota Sukabumi, Lilis mengungkapkan anaknya yang duduk di kelas 11 SMA mengikuti program ini atas arahan sekolah. Lilis berharap program ini bisa membantu anaknya yang sebelumnya kurang disiplin.
“Anak saya memang suka bolos. Malamnya sering main game. Jadi, sekolah mengarahkan ikut program ini. Alhamdulillah sekarang jadi lebih disiplin,” ujar Lilis.
Hal yang sama diungkapkan oleh siswa yang mengikuti program tersebut, Sayid merasakan perubahan positif setelah menjalani pendidikan karakter di Dodik Rindam.
“Sekarang jadi lebih teratur. Jadwal makan, tidur, salat lima waktu semua diatur. Selain itu bisa punya banyak teman dari berbagai kota, seperti Bandung, Cirebon, Cikampek. Jadi pengalamannya seru,” ungkap Sayid.(dsn)