News

Bandung Terancam Gempa Besar, Warga Diminta Siaga Total

Radar Bandung - 13/06/2025, 19:43 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Ilustrasi Gempa Bumi. (Foto: Dimas PradiptaJ/JawaPos.com)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Ancaman gempa bumi berskala besar tengah mengintai Kota Bandung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap hasil pemodelan shakemap terbaru yang menunjukkan potensi guncangan dahsyat dengan kekuatan VI hingga VIII MMI. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 30 kecamatan di Bandung masuk dalam zona rawan terdampak.

Kepala BMKG Bandung I, Teguh Rahayu menjelaskan guncangan dengan skala tersebut dinilai mampu menimbulkan kerusakan serius, mulai dari retakan dinding, kaca pecah, atap bangunan ambruk, hingga robohnya rumah-rumah sederhana. Sumber ancaman ini berasal dari aktivitas Sesar Lembang, patahan aktif yang masih menyimpan energi tektonik sangat besar.

Teguh Rahayu secara tegas mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan potensi bencana ini.

“Kita tidak bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi, tapi kita bisa mempersiapkan diri mulai hari ini. Jangan tunggu sampai bencana datang baru kita bergerak,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).

Rahayu mengungkapkan wilayah yang diprediksi terdampak meliputi, Andir, Cibeunying Kaler, Cibiru, Cicendo, Cidadap, Coblong, Mandalajati, Sukajadi, Sukasari, Ujungberung, Astana Anyar, Antapani, Arcamanik, Babakan Ciparay, Bandung Kidul, Bandung Kulon, Bandung Wetan, Batununggal, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Buahbatu, Cibeunying Kidul, Cinambo, Gedebage, Kiaracondong, Lengkong, Panyileukan, Rancasari, Regol, dan Sumur Bandung.

Menurutnya, total ada 30 kecamatan yang berisiko mengalami dampak langsung jika gempa besar terjadi. Warga yang tinggal di wilayah tersebut diminta meningkatkan kewaspadaan dan mulai menerapkan langkah-langkah mitigasi sejak sekarang.

Ia menambahkan sebagai langkah serius, Gubernur Jawa Barat telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 128/PB.01.03/BPBD terkait peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman gempa dari Sesar Lembang maupun Megathrust Selat Sunda.

Lebih lanjut, Rahayu mengungkapkan BMKG juga mengeluarkan lima imbauan penting untuk kesiapsiagaan masyarakat, lakukan edukasi dan simulasi evakuasi secara rutin. Pastikan jalur dan titik evakuasi aman dan memiliki tanda jelas. Gunakan sistem peringatan lokal seperti kentongan, alarm, atau speaker masjid. Segera jauhi pantai jika terjadi gempa kuat. Hindari bangunan retak, pastikan kondisi rumah aman sebelum masuk kembali.

“Yang lebih menakutkan dari gempa adalah panik dan tidak siap. Kita harus bangun budaya siaga bencana, bukan hanya reaksi saat bencana datang,” tambahnya.

Ia pun mengingatkan masyarakat diminta tidak menyebarkan atau mempercayai informasi yang tidak bersumber dari BMKG, BNPB, atau BPBD. Informasi palsu bisa memicu kepanikan massal dan membahayakan keselamatan warga.

“Bandung kini berada dalam masa krusial. Kewaspadaan dan kesiapan adalah kunci utama untuk mengurangi risiko bencana. Jangan abaikan peringatan ini, keselamatan anda bisa ditentukan oleh langkah kecil yang dimulai hari ini,” pungkasnya.(dsn)