RADARBANDUNG.id – Ikatan Istri Keluarga Universitas Pasundan (IIKU) Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Universitas Pasundan menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menginisiasi pengolahan sampah rumah tangga secara kreatif dan berdampak positif bagi masyarakat.
Dalam rangka mendorong gaya hidup minim sampah (zero waste), IIKU FISS UNPAS menyelenggarakan Festival Harmoni: Istri Motekar Ngolah Sampah pada Sabtu, 14 Juni 2025, di Kampus IV Universitas Pasundan, Jalan Dr. Setiabudi No. 193, Bandung.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, untuk lebih bijak mengelola limbah dapur dan mengubahnya menjadi produk bermanfaat.
Ketua IIKU FISS UNPAS, Eva Maylora S. Dalton, menjelaskan bahwa gerakan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal penerapan gaya hidup ramah lingkungan di lingkungan Universitas Pasundan.
“Semoga ibu-ibu di lingkungan Universitas Pasundan bisa memulai hidup yang lebih baik dan ramah lingkungan. Bukan karena sebelumnya tidak baik, tapi saya berharap gerakan zero waste ini bisa dimulai dari lingkup terkecil demi menyelamatkan bumi,” ujarnya di sela-sela acara.
Festival ini menyajikan berbagai kegiatan edukatif yang melibatkan peserta dalam praktik langsung pengolahan sampah organik maupun non-organik. Beberapa di antaranya meliputi demo pembuatan sabun dari minyak jelantah, pemanfaatan limbah dapur menjadi eco print dan pupuk organik, serta pameran berbagai produk olahan kreatif hasil karya mahasiswa binaan IIKU.
Eva menambahkan, tujuan utama dari festival ini bukan sekadar menyelenggarakan banyak aktivitas, tetapi untuk membangun kesadaran masyarakat tentang potensi pengelolaan sampah dapur menjadi sesuatu yang bernilai, bahkan berpotensi bisnis.
“Banyak kegiatan di sini, tapi yang paling penting adalah bagaimana sampah dapur itu bisa kita kelola, menjadi apa, dan punya potensi apa lagi dalam dunia usaha,” jelasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan, IIKU FISS UNPAS juga mengundang media untuk turut meliput dan menyebarkan semangat gerakan zero waste kepada masyarakat luas.
“Semoga ilmu yang didapat hari ini bisa diterapkan di rumah masing-masing. Dan yang lebih penting, semoga ada keberlanjutan dari kolaborasi lintas delapan fakultas yang duduk bersama hari ini. Mudah-mudahan awet dan berkelanjutan,” katanya. (pra)