News

Bandung Perkuat Pengelolaan Sampah Modern di Enam Titik Strategis

Radar Bandung - 15/06/2025, 22:12 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Bandung Perkuat Pengelolaan Sampah Modern di Enam Titik Strategis
Ilustrasi. Suasana salah satu TPS di Kota Bandung. (Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung terus bergerak menuntaskan permasalahan sampah dengan pendekatan berbasis teknologi modern. Enam titik strategis di berbagai wilayah kota kini tengah dikembangkan dan dioptimalkan menjadi pusat pengolahan sampah modern dengan metode berbeda sesuai potensi dan karakteristik kawasan.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengungkapkan upaya ini merupakan langkah konkret Pemkot Bandung dalam menata ulang sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh. Salah satu proyek utama saat ini berada di kawasan Gedebage, di mana tengah dibangun fasilitas biodigester berkapasitas hingga 50 ton sampah organik per hari. Teknologi ini diyakini mampu mengurai sampah organik menjadi energi terbarukan secara efisien.

Sementara itu, menurutnya, kawasan Situsaeur dan Holis telah lebih dulu menjalankan pengolahan melalui fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) hasil kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Fasilitas ini mampu menangani hingga 65 ton sampah setiap harinya, mengubahnya menjadi bahan bakar alternatif untuk kebutuhan industri.

Tak berhenti di situ, ia menambahkan empat titik lainnya turut diperkuat dengan pendekatan teknologi in generator. Kombinasi metode RDF, biometanol, briket, hingga pemanfaatan sistem termal diterapkan untuk memastikan pemrosesan sampah berjalan optimal. Di wilayah Astana Anyar, pengolahan bahkan dilakukan secara terintegrasi sehingga menghasilkan bahan bakar alternatif dari proses pengelolaan yang berkelanjutan.

“Ini kerja berat. Sampah tidak bisa menunggu. Jika tidak ditangani secara serius, maka akan terus menumpuk dan menjadi beban lingkungan. Tapi kita sudah punya fondasinya. Sekarang tinggal memperkuat manajemen dan konsistensi,” tegas Farhan, saat ditemui di Lodaya, Kota Bandung, Minggu (15/6/2025).

Lebih lanjut, Farhan menjelaskan langkah ini juga selaras dengan strategi pengurangan ritase sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta mendukung upaya kota menuju pengelolaan berbasis sirkular ekonomi. Dengan fasilitas yang tersebar dan berbasis teknologi, Pemkot Bandung berharap mampu mengurai krisis sampah yang selama ini menjadi pekerjaan rumah besar di perkotaan.

Selain menitikberatkan pada infrastruktur, Farhan menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat. Perubahan pola pikir warga untuk memilah sampah dari rumah itu kunci. Teknologi sebaik apa pun, tidak akan maksimal tanpa dukungan masyarakat.

“Penguatan teknologi, manajemen, dan peran aktif warga menjadi tiga pilar utama dalam menyukseskan misi besar ini. Kota Bandung kini tengah meniti jalur baru menuju kota yang lebih bersih, tertata, dan ramah lingkungan,” pungkasnya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.