RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dalam rangka meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas di dunia kerja, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Barat menggelar kegiatan sosialisasi Inclusive Job Center dengan tema “Peningkatan Partisipasi Disabilitas pada Pasar Kerja”.
Kegiatan ini melibatkan 30 perusahaan dari wilayah Bandung Raya dan bertujuan untuk mendorong keterlibatan aktif dunia usaha dalam menciptakan kesempatan kerja yang setara dan inklusif.
Inclusive Job Center merupakan inisiatif strategis dari BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan menjembatani antara pencari kerja dari kalangan disabilitas dengan perusahaan-perusahaan yang membuka peluang kerja.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan yang adil dan setara bagi semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Komisioner Nasional Disabilitas Republik Indonesia, Eka Prastama Widiyanta, dalam sambutannya menyampaikan bahwa partisipasi penyandang disabilitas di pasar kerja masih perlu ditingkatkan.
“Kami percaya, dengan keterlibatan aktif perusahaan dalam Inclusive Job Center, kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil, setara, dan produktif,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten di bidangnya, seperti Iim Mandala, MPd., Ph.D , Analis Pendidikan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Angkie Yudistira, aktivis disabilitas yang juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI Periode 2019–2024, serta Kunto Wibowo, Kepala Kantor Wilayah Jawa Barat BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam diskusi pada kegiatan ini para narasumber menyampaikan berbagai perspektif penting, mulai dari regulasi ketenagakerjaan disabilitas, manfaat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dan pentingnya peran perusahaan dalam mendukung program Inclusive Job Center ini.
Kunto mengatakan keberadaan Inclusive Job Center bukan hanya menjadi sarana sosialisasi, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi lintas sektor.
“Kami ingin mendorong perusahaan untuk tidak sekadar memenuhi regulasi, tetapi benar-benar membuka ruang dan mindset baru bahwa pekerja disabilitas punya potensi besar yang bisa dikembangkan. Ini adalah investasi sosial dan produktivitas jangka panjang,” ungkapnya.
Menutup kegiatan ini, Kunto juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi lintas sektor semakin diperkuat.
“Kami meyakini bahwa dunia kerja yang inklusif bukan hanya memberi manfaat bagi individu penyandang disabilitas, tetapi juga memperkaya budaya kerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
Live Update
- DJP Jabar Sita 133 Aset Penunggak Pajak Senilai Rp16,69 Miliar 1 minggu yang lalu
- Revitalisasi Teras Cihampelas Dimulai Bertahap, Pemkot Bandung Fokuskan Penataan Infrastruktur Dasar 1 hari yang lalu