RADARBANDUNG.id, BANDUNG – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) terus memacu penyelesaian proyek strategis Gardu Induk Deltamas.
Proyek dengan kapasitas mencapai 1.000 Mega Volt Ampere (MVA) itu ditargetkan rampung dan bisa beroperasi Juli 2025.
General Manager PLN UIP JBT Widya Anggoro Putro menegaskan, proyek ini merupakan salah satu upaya utama untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan di Jawa Barat, khususnya dalam menyuplai kebutuhan listrik industri dan data center berskala internasional.
“Proyek Gardu Induk Deltamas memiliki peran vital dalam menjamin pasokan listrik yang andal. Dengan kapasitas 1.000 MVA menjadi salah satu proyek prioritas kami untuk mendukung suplai listrik di wilayah Karawang, Bekasi, Cikarang dan Purwakarta,” kata Widya di Kota Bandung, Kamis (19/6/2025).
Menurutnya, salah satu tujuan utama proyek ini adalah untuk menopang pertumbuhan industri nasional, termasuk penyambungan listrik bagi pabrik-pabrik dengan tegangan tinggi.
“Kami mendukung penuh arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengejar pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Ketersediaan listrik yang andal adalah fondasi utamanya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gardu Induk Deltamas akan menjadi tulang punggung pasokan listrik bagi industri data center yang kini menjadi prioritas nasional. Pemerintah tengah mendorong penanaman modal asing (PMA) dari raksasa teknologi dunia seperti Microsoft dan Amazon, yang akan membangun data center di kawasan tersebut.
“Proyek ini diyakini akan menciptakan ribuan lapangan kerja, baik dalam tahap konstruksi maupun operasional. Prinsip PLN adalah menyiapkan infrastruktur kelistrikan terlebih dahulu agar investasi bisa segera masuk,” jelasnya.
“Prinsip kami adalah ‘ban depan dulu yang jalan’. Artinya, kami siapkan pasokan listriknya terlebih dahulu untuk memastikan daya tarik bagi investor,” sambungnya.
Tak hanya Gardu Induk Deltamas, PLN juga menggarap proyek besar lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cisokan yang sudah diinisiasi sejak 23 tahun lalu. Proyek PLTA ini ditargetkan dapat menambah pasokan listrik sebesar 1.000 megawatt dari energi baru terbarukan, sejalan dengan komitmen pemerintah mencapai net zero emission pada 2060.
“Kami berharap proyek-proyek strategis ini dapat diselesaikan tepat waktu dan memberi dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan energi nasional,” harap Widya.
Di tempat terpisah, Manager PLN UPP JBT 3, Nimrot Tambunan menyampaikan bahwa Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Deltamas 500 kV sebagai bagian dari strategi memperkuat keandalan pasokan listrik di kawasan industri strategis.
Gardu berkapasitas 1.000 MVA ini dibangun untuk mendukung pertumbuhan kawasan Deltamas, Greenland International Industrial Center (GIIC), serta pelanggan prioritas seperti Kawasan Teknologi Terpadu (KTT) dan masyarakat di wilayah Cikarang dan sekitarnya.
“Infrastruktur ini menyuplai hampir seluruh pabrik dan kawasan industri di daerah tersebut, menjadi tulang punggung kelistrikan untuk aktivitas ekonomi di Bekasi dan Jawa Barat,” ucap Nimrot.
Tak hanya berdampak pada sektor energi, proyek ini juga berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi lokal. Lebih dari 1.042 tenaga kerja lokal terlibat dalam pengerjaan proyek, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 50,53 persen. Hal ini menunjukkan komitmen PLN dalam mendukung industri nasional dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan pembangunan gardu ini, mulai dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bekasi, TNI, Polri, hingga Kejaksaan yang telah memberikan dukungan dan pendampingan,” tandasnya. (arh)
Live Update
- Perkuat Sinergi Kolaboratif Lewat Media Gathering PLN Group Jabar 2 minggu yang lalu
- Jelang Hari Lahir Pancasila, PLN Perbaiki Jalan di Proyek PLTA UCPS 4 minggu yang lalu