News

Bandung Sterilkan Seribu Kucing Liar, Waspadai Ancaman Virus dari Hewan

Radar Bandung - 20/06/2025, 21:49 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Bandung Sterilkan Seribu Kucing Liar, Waspadai Ancaman Virus dari Hewan
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung (DKPP) menangkap kucing liar di permukiman Jalan Arjuna, Kota Bandung, Jumat (10/1/2025). FOTO-FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah tegas dalam menekan populasi kucing liar yang kian menjamur dan berpotensi menjadi sumber penyebaran penyakit. Melalui program sterilisasi massal yang ditargetkan mencapai 1.000 ekor hingga akhir 2025, Kota Bandung berharap dapat menekan angka reproduksi hewan liar sekaligus mencegah ancaman penularan virus berbahaya dari kucing kepada manusia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gingin Ginanjar menegaskan program ini menjadi prioritas karena peningkatan jumlah kucing liar tidak hanya menimbulkan masalah kebersihan, tetapi juga menjadi pintu masuk penyakit zoonosis seperti rabies dan virus-virus lainnya yang kerap tak disadari masyarakat.

“Populasi kucing liar di Bandung cukup besar dan berisiko bila tidak ditangani. Kita menargetkan 1.000 ekor disterilkan sampai akhir tahun ini. Kucing liar yang tertangkap akan diperiksa dulu kesehatannya, disterilkan, lalu dilepas kembali jika sudah pulih,” ujar Gingin saat ditemui di Kantor DKPP Kota Bandung, Jl. Arjuna, Jumat (20/6/2025).

Gingin menjelaskan proses sterilisasi dilakukan oleh tenaga medis hewan yang berpengalaman, dilengkapi dengan prosedur standar kesehatan. Tujuannya tidak hanya mencegah reproduksi, tetapi juga memastikan kucing-kucing tersebut bebas dari penyakit sebelum dikembalikan ke habitatnya. Menurutnya, pendekatan ini lebih berdampak jangka panjang.

Selain dari sisi pengendalian populasi, Pemkot Bandung juga mencermati potensi penularan penyakit dari kucing liar kepada manusia.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengingatkan warga agar tidak sembarangan memberi makan kucing liar di jalanan.

Ia menyebutkan meskipun terlihat jinak, kucing liar bisa saja membawa virus berbahaya yang sulit terdeteksi secara kasat mata.

“Kita nggak pernah tahu kucing liar itu sehat atau tidak. Bisa saja ada rabies, atau virus-virus lain yang bisa menular ke manusia. Ini bahaya yang sering diabaikan,” tegas Farhan.

Farhan menambahkan kebiasaan memberi makan kucing di ruang publik tidak hanya memicu pertumbuhan populasi liar, tetapi juga menimbulkan persoalan kebersihan. Banyak sisa makanan yang tidak dibersihkan, menumpuk di pinggir jalan, meski akan larut oleh air saat hujan.

“Memberi makan memang terlihat mulia, tapi kalau tidak disertai tanggung jawab, malah menimbulkan masalah. Yang kita lihat, makanan sisa tercecer, tidak dibersihkan. Itu mengundang lalat, tikus, bahkan menyebarkan penyakit,” ujarnya.

Farhan mengimbau warga Bandung yang memang peduli pada hewan untuk memelihara kucing secara bertanggung jawab di rumah. Jika ingin membantu, warga bisa membawa kucing liar ke fasilitas DKPP agar diperiksa dan disterilkan. Pemkot membuka diri untuk kolaborasi dengan masyarakat dalam menekan potensi penyebaran virus dari hewan liar.

“Sayangi kucing? Silakan. Tapi jangan dilepas liar. Lebih baik dipelihara, diperiksa kesehatannya, dan kalau perlu disterilkan agar tidak menambah populasi yang tak terkendali,” tambahnya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.