RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Program job fair digital yang digelar Pemerintah Kota Bandung menunjukkan angka penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi. Namun ironisnya, justru warga Kota Bandung masih kalah bersaing dengan pelamar dari luar daerah.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung, Andri Darusman mengungkapkan dari sekitar 10.000 pendaftar di tahun 2024, sekitar 60% di antaranya telah terserap ke dunia kerja. Sayangnya, dari ribuan pendaftar tersebut, hanya sekitar 300 orang yang merupakan warga asli Kota Bandung yang dinyatakan lolos.
“Persaingan sangat ketat. Warga luar Kota Bandung justru banyak yang berhasil lolos karena skill mereka lebih siap,” ujar Andri, Jumat (27/6/2025).
Ia mengungkapkan fenomena ini terus berulang. Di tahun 2025, jumlah pendaftar turun drastis menjadi 3.950 orang. Namun tren dominasi pencari kerja dari luar daerah masih berlanjut. Pendaftaran dilakukan secara online, sementara proses seleksi hingga pengumuman lolos kerja memakan waktu antara dua hingga tiga bulan.
Menurut Andri, proses seleksi yang dilakukan secara digital oleh masing-masing perusahaan peserta job fair membuat monitoring penyerapan tenaga kerja menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, Disnaker Kota Bandung tetap berupaya melakukan pemantauan terhadap proses tersebut demi memastikan akuntabilitas dan efektivitas program.
Menanggapi rendahnya keberhasilan warga lokal, Disnaker mendorong agar masyarakat Kota Bandung mulai serius meningkatkan kompetensi.
“Kami tidak bisa menutup pintu untuk pencari kerja dari luar. Tapi kami bisa bantu warga Bandung agar lebih siap bersaing, melalui pelatihan kerja, sertifikasi, dan program padat karya,” tegasnya.
Andri juga menambahkan ke depan, job fair tidak hanya berorientasi pada penyerapan cepat, tapi juga berfokus pada kualitas kerja dan kesinambungan karier. Pemerintah berkomitmen untuk menyiapkan tenaga kerja lokal yang mampu menjawab kebutuhan pasar kerja secara adaptif, terutama menghadapi era digital dan persaingan global.
Disnaker Kota Bandung saat ini tengah memperluas kerja sama dengan berbagai sektor industri, termasuk untuk peluang kerja luar negeri dan pemagangan bagi penyandang disabilitas.
“Kita ingin semua warga Bandung punya kesempatan yang setara,” pungkas Andri.(dsn)