RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Memasuki akhir Juni 2025, pemerintah melalui Kementerian Sosial kembali menyalurkan bantuan sosial alias Bansos tahap kedua untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Ilustrasi Bansos yang akan disalurkan pemerintah bulan Juli 2025. Foto : Dok. Instagram @kemensos. Sementara foto atas, Ilustrasi pencairan bantuan sosial (bansos). Foto : Dok. YouTube Kemensos RI.
Masyarakat diajak untuk lebih aktif memantau perkembangan Bansos yang mereka terima, khususnya melalui pengecekan saldo secara berkala.
Hal ini penting dilakukan agar para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bansos tidak tertinggal dalam menerima bantuan dan dapat segera menggunakannya sesuai kebutuhan rumah tangga mereka.
Penyaluran bantuan sosial tahap kedua ini dilakukan secara bertahap berdasarkan wilayah, jenis bank penyalur, serta kelengkapan data penerima. Oleh karena itu, tidak semua KPM menerima pencairan secara serentak.
Penerima bantuan disarankan untuk rutin mengecek saldo Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mereka melalui mesin ATM Himbara, agen bank, e-Warong, ataupun aplikasi perbankan resmi seperti Livin’ by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking.
Dalam beberapa kasus, pencairan juga dilakukan melalui kantor pos, terutama bagi KPM yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan digital.
Penebalan bansos merujuk pada penambahan nilai bantuan yang diterima oleh KPM, baik dalam bentuk uang tunai maupun bantuan beras tambahan.
Beberapa wilayah dilaporkan mulai mendistribusikan bantuan tambahan berupa beras 10–20 kilogram dan uang tunai hingga Rp400.000 per KPM.
Penambahan ini diberikan kepada KPM yang tercatat dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan dinilai layak mendapatkan bantuan tambahan berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data terbaru.
Program bantuan sosial dari Kemensos pada tahun 2025 ini juga semakin terintegrasi secara digital, seperti dikutip dari radarbogor.jawapos.com.
Melalui aplikasi Cek Bansos, masyarakat dapat memantau status bantuan, mengajukan usulan baru, atau melaporkan keluhan jika terjadi kendala pencairan.
Pemerintah mendorong transparansi dan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses penyaluran, sehingga tidak ada lagi penerima yang tercecer akibat ketidaktahuan atau informasi yang simpang siur.
Oleh karena itu, mengikuti perkembangan melalui kanal resmi seperti situs Kemensos, akun media sosial lembaga pemerintah, hingga kanal YouTube edukatif sangat dianjurkan.
Secara keseluruhan, Pemerintah menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keaktifan data dan mengikuti perkembangan informasi bansos.
KPM harus memastikan data pribadi, kependudukan, dan informasi sosial-ekonomi mereka selalu diperbarui di kelurahan atau Dinas Sosial setempat.
Selain itu, mencatat jadwal pencairan dan memahami prosedur penyaluran dapat mencegah potensi kegagalan pencairan karena kelalaian atau kesalahan teknis.
Dengan adanya penebalan bansos dan jadwal pencairan tahap kedua ini, diharapkan bantuan sosial tahun 2025 benar-benar dirasakan manfaatnya oleh keluarga-keluarga yang membutuhkan.
Pemerintah terus berupaya memastikan program ini berjalan tepat sasaran dan mampu menopang kebutuhan dasar masyarakat di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.(rbg)
Live Update
- Cihuy! Bonus Mulai Cair Lagi untuk KPM Bansos PKH dan BPNT yang Punya Anak Sekolah Penerima PIP 2025 4 hari yang lalu
- Simak Update Penyelesaian Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap Dua, Ada Harapan untuk KPM yang Belum Cair 4 hari yang lalu
