News

Film Lyora: Penantian Buah Hati Disambut Penuh Haru Membawa Pesan Optimisme untuk Pejuang Garis Dua Bandung!

Radar Bandung - 02/08/2025, 17:22 WIB
F
Ferry
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id — Ratusan ibu dan para pejuang garis dua di Bandung menyaksikan film drama keluarga Lyora: Penantian Buah Hati di TSM XXI Bandung. Pemutaran film Lyora: Penantian Buah Hati menjadi rangkaian dari roadshow special screening menuju rilisnya film di seluruh bioskop pada 7 Agustus 2025.

Dalam special screening Lyora: Penantian Buah Hati di Pakuwon TSM XXI Bandung turut dihadiri aktris yang juga pernah menjadi pejuang garis dua, Cynthia Lamusu. Para penonton dan pejuang garis dua dari Bandung yang menyaksikan film Lyora: Penantian Buah Hati lebih dulu, banyak yang mengusap air mata yang menetes.

Bagi mereka, film ini mampu merepresentasikan tentang perjuangan para pejuang garis dua dengan empatik. Film ini secara dekat mengangkat perspektif perempuan dan pasangan dalam perjuangan memiliki anak.

“Banyak sekali pengalaman perempuan di Indonesia, termasuk di Makassar yang datang dan menyaksikan film ini, mengalami hal sama. Perempuan itu sering banget merasa diomongin kalau tidak punya anak. Dalam keluarga, kalau tidak punya anak, pasti perempuan dulu yang diomongin dan disalahkan. Untuk itu, film ini hadir sebagai teman dan penyemangat dari para pejuang garis dua,” ujar produser film Lyora: Penantian Buah Hati Virgie Baker seusai penayangan film.

Usai pemutaran film, juga dilaksanakan talkshow tentang edukasi kehamilan bersama dokter ahli dan aktris yang pernah menjadi pejuang garis dua Cynthia Lamusu. Dalam talkshow tersebut juga dibahas mengenai apa saja yang perlu dilakukan oleh pasangan yang akan merencanakan untuk memiliki anak. Menurut data WHO, diperkirakan sekitar 15% pasangan di seluruh dunia mengalami infertilitas. Diperkirakan, ada sekitar 20% penduduk Indonesia mengalami gangguan infertilitas.

Film Lyora: Penantian Buah Hati mengisahkan Meutya (Marsha Timothy), seorang wanita karir dengan segala kesibukannya, berusaha untuk memiliki keturunan di usianya yang sudah tidak lagi muda. Bersama suaminya, Fajrie (Darius Sinathrya), mereka menjalani berbagai program kehamilan, salah satunya bayi tabung. Dalam perjalanannya mengikuti program tersebut, Meutya dan Fajrie menghadapi lika-liku hidup penuh kegagalan dan rasa kehilangan yang mendalam, namun tidak pernah pupus dari perjuangan dan pengharapan.

Film Lyora: Penantian Buah Hati disutradarai Pritagita Arianegara, diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro, serta produser eksekutif Januar R. Kusuma dan Andi Boediman. Sebelum ke Bandung, film ini juga telah menggelar gala premiere di Jakarta pada 31 Juli 2025 yang mendapat sambutan positif dari para penonton.

Selain ke Bandung, film telah melakukan roadshow ke Solo, Makassar, Jakarta, dan Medan. Roadshow akan berlanjut ke Bekasi (2 Agustus), dan Tangerang (5 Agustus), dan pada akhirnya rilis serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 7 Agustus 2025.

“Ini adalah momen yang tepat filmnya bisa bertemu secara intim dengan para penontonnya. Karena selain menonton, kami juga bisa berbagi cerita perjuangan dengan para penonton yang memiliki kisah yang sama dengan Meutya dan Fajrie. Kisah yang dibagikan oleh para pejuang garis dua di Makassar ini memiliki arti lebih yang mendalam untuk film ini,” tambah sutradara Lyora: Penantian Buah Hati Pritagita Arianegara.

Sementara itu, Cynthia Lamusu, yang juga memiliki perjuangan panjang dalam memiliki momongan mengatakan film Lyora: Penantian Buah Hati seperti berbicara kepada para pejuang garis dua untuk terus semangat dan memiliki harapan. Film ini juga memberinya momen reflektif dalam perjuangannya memiliki momongan bersama pasangan Surya Saputra.

“Pertanyaan seperti kapan punya anak atau kapan hamil itu bagai pedang belati. Namun saya bersyukur punya pasangan yang sangat suportif dan selalu memberikan semangat di tengah suasana yang sulit. Seperti halnya yang dialami Meutya dan Fajrie di film ini. Selalu ada harapan,” kata Cynthia Lamusu. (pra)