News

Unisba Dukung Pemprov Jabar Wujudkan Zero Waste Lewat Inovasi Pengelolaan Sampah Terintegrasi

Radar Bandung - 14/08/2025, 12:05 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Reorganisasi Tata Kelola Sampah Terintegrasi di Unisba: Konsolidasi Potensi, Teknologi dan Gerakan Institusional”, di Ruang Pertemuan LPPM Unisba, Rabu (13/8/2025).

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Universitas Islam Bandung (Unisba) menegaskan dukungan penuhnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya pengelolaan sampah, khususnya di Kota Bandung, melalui Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Reorganisasi Tata Kelola Sampah Terintegrasi di Unisba: Konsolidasi Potensi, Teknologi dan Gerakan Institusional”, di Ruang Pertemuan LPPM Unisba, Rabu (13/8/2025).

Dukungan Unisba diwujudkan melalui inovasi pengolahan food waste hasil kolaborasi Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, dan LPPM. Inisiatif ini dipelopori oleh Prof. Dr. Ir. Ina Helena Agustina, M.T., Dr. Imam Indratno, S.T., M.T., apt. Gita Cahya Eka Darma, S.Farm., M.Si., dan Dr. Ir. M. Dzikron A. M., S.T., M.T., IPM.

Inovasi tersebut mengolah limbah makanan menjadi pakan ternak, pupuk, dan bahan bakar menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti pyrolysis dan insinerator plasma dingin. Program ini menargetkan Unisba sebagai “Kampus Carbon Credit” sekaligus menjadi model solusi pengelolaan sampah di Kota Bandung.

Berdasarkan data, Indonesia menghasilkan 20,93 juta ton sampah makanan per tahun terbesar keempat di dunia dengan potensi kerugian ekonomi mencapai Rp231–551 triliun.

Di Kota Bandung sendiri, 44,52 persen dari total timbulan sampah merupakan sisa makanan. Melalui eksperimen pengolahan food waste dari rumah makan menjadi pakan ternak, Unisba membuktikan potensi industrialisasi dari hulu ke hilir, pemberdayaan masyarakat, serta diversifikasi produk ramah lingkungan.

Sekda Jabar, Herman Suryatman mengapresiasi komitmen Unisba yang menargetkan penerapan konsep zero waste di lingkungan kampus dalam tiga bulan ke depan.

“Penanganan sampah yang membanggakan dimulai dari kampus Unisba. Zero waste di Unisba akan dikelola secara terintegrasi, ditopang teknologi reaktor plasma yang memiliki insentif karbon dan carbon credit. Ini akan menjadi role model, dan kami akan tugaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk mendampingi,” ujar Herman.

Ia juga menyoroti tantangan besar pengelolaan sampah di Jawa Barat, di mana timbulan sampah harian mencapai 29,7 ribu ton, namun baru sekitar 20 persen yang terkelola dengan baik.

Dari 34 Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hanya 12 yang dikelola optimal, sementara sisanya masih menggunakan metode tradisional.

“Perguruan tinggi, dimulai dari Unisba, akan mempelopori pengelolaan sampah terintegrasi berbasis teknologi ramah lingkungan,” tambahnya.

Live Update