News

Coklat Kita Silatusantren Wujudkan Pesantren Bersih dan Mandiri Kelola Sampah

Radar Bandung - 17/08/2025, 00:44 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Coklat Kita Silatusantren mempererat hubungan antara pesantren, tokoh masyarakat, dan pihak swasta. (Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KAB. SUMEDANG – Program Coklat Kita Silatusantren 2025 kembali hadir di Jawa Barat. Kali ini, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ma’mun, Gunung Datar, Gunturmekar, Kec. Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, menjadi tuan rumah kegiatan yang mengangkat tema kepedulian terhadap kebersihan lingkungan. Acara ini menjadi salah satu dari 15 titik kunjungan Silatusantren yang digelar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat.

Perwakilan Coklat Kita, Dikki Dwi menjelaskan pesantren dipilih sebagai pusat edukasi karena berada di tengah masyarakat dan memiliki peran besar membentuk perilaku santri.

Silatusantren adalah ajang silaturahmi sekaligus media edukasi. Kami ingin kesadaran menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari pesantren. Tahun ini, khusus Sumedang, fokus kami berada di Ponpes Al-Ma’mun,” ujar Dikki, Sabtu (16/8/2025).

Praktek pengkomposan pengetahuan mengolah sampah agar tidak sekadar menjadi masalah, tetapi justru bernilai ekonomi. (Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

Pimpinan Ponpes Al-Ma’mun, Hasan Manshur menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan, persoalan sampah masih menjadi tantangan harian di pesantren, khususnya dalam membudayakan para santri agar peduli kebersihan.

“Setiap hari kami memberikan arahan untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah organik maupun anorganik. Dengan adanya Coklat Kita Silatusantren, kami dibekali pengetahuan mengolah sampah agar tidak sekadar menjadi masalah, tetapi justru bernilai ekonomi,” jelas Hasan.

Ponpes Al-Ma’mun yang berdiri sejak 2003 kini menampung sekitar 250 santri mondok dari berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan luar kota. Selama ini sampah pesantren ditampung di kontainer sebelum diangkut Dinas Lingkungan Hidup, namun kerap terkendala jadwal pengangkutan.

“Ke depan, kami akan mempraktikkan cara pengelolaan sampah di dalam lingkungan pesantren, agar tidak semua langsung dibuang ke TPA. Warga sekitar pun sudah terbiasa menjual sampah botol plastik ke pengepul sehingga volumenya berkurang,” ungkap Hasan.

Penggagas Coklat Kita Silatusantren 2025, Yudi Wate Angin, menyebutkan rangkaian kegiatan tahun 2025 digelar di berbagai pesantren di Jawa Barat, antara lain di Cianjur, Bandung, Garut, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya, Purwakarta, Subang, dan Pangandaran. Setelah pelaksanaan di Sumedang, kegiatan serupa digelar di Ponpes Al-Qur’aniyah Krangkeng, Indramayu, pada hari yang sama, dan akan ditutup di Ponpes Manba’ul Huda Cisambeng, Majalengka, Sabtu (30/8/2025).

“Total ada 15 pesantren yang menjadi tuan rumah Silatusantren tahun 2025. Alhamdulillah, seluruh rangkaian berjalan lancar dan penuh kesan. Harapannya, pesantren dapat menjadi teladan dalam menjaga kebersihan sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat sekitar,” ujar Yudi.

Selain menyampaikan pesan lingkungan, Coklat Kita Silatusantren juga mempererat hubungan antara pesantren, tokoh masyarakat, dan pihak swasta. Program ini diharapkan berkesinambungan serta menjadi inspirasi bagi pesantren lain di Jawa Barat dalam membangun budaya bersih dan mandiri mengelola sampah.

Acara Coklat Kita Silatusantren diawali dengan sambutan hangat dari pembawa acara yang menyapa para tamu undangan serta seluruh santri dan santriyah Pondok Pesantren Al Ma’mun.

Coklat Kita Silatusantren ajang silaturahmi sekaligus media edukasi, kesadaran menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari pesantren. (Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

Penghormatan kepada pimpinan Ponpes Al Ma’mun, KH. Hasan Manshur, sekaligus menyambut kedatangan para pimpinan pondok pesantren tamu, antara lain Kang Gumilar Ginanjar (Ponpes Darul Hikmah), Kyai Saepudin Azis (Ponpes Al Hikamussalafiah), Ustadz Zamzam (Ponpes Darussalam), Ustadz Mustafa Kamil (Ponpes Matlaunnajah), Ustadz Muhammad Ridwan (Ponpes Asyrofuddin), Ustadz Roni (Ponpes Darul Hikmah Darmaraja), serta perwakilan dari Ponpes Assyatibiah.

Sambutan penuh keakraban ini menjadi pembuka suasana yang hangat sekaligus menegaskan semangat silaturahmi antarpondok pesantren.(dsn)