RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung terus berinovasi dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kali ini, Disnaker menggelar pelatihan khusus cyber security untuk menjawab meningkatnya permintaan pasar kerja terhadap tenaga ahli keamanan data digital.
Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman menjelaskan pelatihan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan Disnaker di bidang keamanan data digital.
“Minat masyarakat sangat tinggi. Dari kuota 40 peserta, pendaftar mencapai 100 orang sehingga harus melalui seleksi ketat. Peserta yang diterima rata-rata sudah memiliki kemampuan dasar di bidang teknologi informasi,” ujar Andri di Jalan Cianjur, Kota Bandung, Kamis (28/8/2025).
Menurut Andri, kebutuhan tenaga ahli di sektor keamanan data akan terus meningkat seiring berkembangnya kejahatan digital.
“Perusahaan dan kantor pemerintahan saat ini membutuhkan jaminan keamanan data. Banyak yang mensyaratkan sertifikasi ISO 27001 untuk memastikan perlindungan informasi. Dengan pelatihan ini, peserta dapat meningkatkan daya saing sekaligus membantu mencegah risiko kebocoran data,” jelasnya.
Ia menambahkan pelatihan cyber security yang diselenggarakan Disnaker Kota Bandung terdiri dari dua kelas, masing-masing berkapasitas 20 orang. Selama sebulan penuh, peserta yang berasal dari kalangan pekerja aktif maupun pencari kerja dibekali keterampilan teknis dalam melindungi sistem informasi perusahaan.
“Jika antusiasme masyarakat tetap tinggi, kami siap membuka kembali pelatihan serupa,” tegas Andri.
Ia pun menjelaskan Disnaker Kota Bandung juga menggelar 13 jenis pelatihan lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri sekaligus mendorong lahirnya wirausaha baru. Program tersebut mencakup pelatihan digital marketing, web design, servis telepon seluler, tata rias, hingga barbershop.
“Tujuan kami bukan hanya menyiapkan tenaga kerja siap pakai, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk langsung berwirausaha. Sekarang, dengan memanfaatkan media sosial, mereka bisa memasarkan jasa tanpa harus memiliki toko fisik,” jelas Andri.
Andri mengungkapkan guna memperluas akses informasi dan peluang kerja, Disnaker juga mengembangkan aplikasi New Bimma. Platform ini memudahkan pencari kerja memilih jenis pelatihan sesuai minat sekaligus mengakses data lowongan kerja yang terhubung dengan pemerintah provinsi.
“Dengan integrasi data ini, peluang kerja tidak terbatas di Kota Bandung saja, tetapi mencakup seluruh wilayah Jawa Barat,” ungkap Andri.
Andri menegaskan, pelatihan berbasis kebutuhan industri akan terus digelar dan disesuaikan dengan perkembangan pasar kerja.
“Kami terus memantau kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor agar masyarakat Kota Bandung tidak hanya siap menghadapi persaingan, tetapi juga mampu menjadi pelaku usaha di era digital,” ujarnya.(dsn)