News

Monsun Australia Picu Suhu Dingin di Kabupaten Bandung

Radar Bandung - 28/08/2025, 18:14 WIB
D
Darmanto
Tim Redaksi
Suasana jalan Soreang Cipatik Kabupaten Bandung. (eko Sutrisno)/radar bandung)

RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Monsun Australia yang kini mendominasi atmosfer Jawa Barat menjadi faktor utama turunnya suhu udara di Kabupaten Bandung.

Udara dingin terasa sejak dini hari hingga pagi, dengan suhu tercatat mencapai 17 derajat Celsius pada Kamis (28/8).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan fenomena ini merupakan bagian dari dinamika musim kemarau yang tengah berlangsung.

Monsun Australia membawa massa udara kering dan dingin, sehingga berpengaruh langsung pada perubahan suhu di wilayah Bandung Raya.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan, masuknya monsun Australia membuat perbedaan suhu harian terasa kontras. Siang hari cuaca cenderung panas, sementara dini hari hingga pagi hari masyarakat merasakan dingin menusuk.

“Faktor-faktor ini menyebabkan suhu siang hari terasa panas, sedangkan pada dini hari hingga pagi terasa dingin,” ujar Teguh.

Selain monsun Australia, kondisi semakin diperkuat oleh berkurangnya tutupan awan konvektif. Langit cerah pada malam hari membuat pelepasan energi panas dari permukaan bumi berlangsung lebih cepat.

“Udara kering dari monsun Australia membuat panas matahari terserap maksimal di siang hari. Namun saat malam, energi panas itu dilepaskan kembali ke atmosfer sehingga suhu turun drastis,” ungkap dia.

BMKG mencatat pola ini sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir dan akan terus berlangsung hingga akhir Agustus 2025.

“Warga Kabupaten Bandung diminta mewaspadai perubahan suhu yang cukup ekstrem dari siang ke malam,” ujar dia.

Kondisi ini juga menjadi alasan sejumlah wilayah di dataran tinggi, seperti Lembang, mencatat suhu lebih rendah dibanding kawasan perkotaan. Perbedaan suhu terasa jelas antara siang yang terik dan malam yang dingin.

“Fenomena suhu dingin di pagi hari masih akan terjadi setidaknya sampai dengan akhir Agustus,” kata Teguh. (kus)