RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Ajang Electric Jakarta Marathon 2019 sukses mencetak pencapaian positif. Sejumlah peserta pun diganjar intensif untuk meningkatkan motivasi.
Acara yang sudah terselenggara pada 27 Oktober 2019 itu diklaim lebih baik dibanding event serupa tahun sebelumnya. Itu dilihat dair operasional lintasan lari, catatan waktu yang lebih baik dan animo para pelari.
Para peserta yang ditargetkan mencapai 15.000 orang, ternyata mencapai 16.500 peserta. Demikian juga dengan jumlah peserta dari mancanegara yang tahun lalu mencapai 1.078 peserta asing yang berasal dari 38 negara, tahun ini melonjak menjadi 1.434 peserta asing dari 45 negara.
Dalam hal catatan waktu yang dicetak para pemenang, di tahun ini juga lebih baik dibanding tahun yang lalu, di mana pada kategori Full Marathon (42,195 km) tahun ini dicapai dalam waktu 2 jam 14 menit, lebih baik dari catatan waktu tahun sebelumnya pada kategori yang sama, yakni 2 jam 17 menit.
Plt. Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan tahun ini PLN memberikan insentif bagi 50 pemenang dari berbagai kategori. Sebagai perwakilan pemenang, secara simbolis, insentif akan diberikan kepada perwakilan pemenang asing yakni kepada juara I Full Marathon – Male, Geoffrey Kiprotich Brigen dari Kenya, perwakilan pemenang kategori Full Marathon juara I Indonesia – Male, Hamdan Syafril Sayuti.
Di luar dua kategori tersebut, ada penghargaan yang secara khusus diberikan kepada seorang pelari marathon kategori Full Marathon, yang sudah 7 kali mengikuti Jakarta Marathon, Kolonel Purnawirawan Surachman Cadaka (76 tahun), asal Bandung.
“Ini bagian dari gerakan sosial bersama, tetapi juga secara konkret, kami ingin menegaskan, kami yang terdepan sebagai influencer energy, bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata dia melalui siaran pers yang diterima, Minggu (10/11/2019).
“Ke depannya kami akan buat program yang diharapkan menjadikan salah satu olahraga cabang atletik ini, sebagai bagian dari kebersamaan kami,” ia melanjutkan.
Ndang Mawardi, selaku CEO Inspiro mengemukakan di dalam negeri tidak banyak posisi Race Director yang mengatur segala hal terkait race management antara lain seperti aturan penyelenggaraan marathon, termasuk mengundang atlet peserta marathon, dan juga ketepatan waktu penyelenggaraan (timing) pelaksanaan marathon.
“Saat ini menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia untuk membangun industri lari khususnya untuk penyelenggaraan marathon,” kata dia.