RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pemprov Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengungkapkan soal adanya keterbatasan fasilitas di rumah sakit dalam penanganan pasien virus corona (covid-19).
Bahkan, rumah sakit rujukan dengan kategori berfasilitas lengkap sekalipun masih terkendala ruangan isolasi.
Total, ada 52 rumah RSUD di Jabar. Dari jumlah itu, kebanyakan ruang isolasi belum memenuhi persyaratan.
Baca Juga:
Jumlah Bertambah, 19 Pasien di Indonesia Positif Virus Corona
Suspect Corona di RSHS Bandung Bertambah, Total 5 Orang Diisolasi
Kepala Dinkes Jabar, Berli Hamdani Gelung Sakti mengakui ini sebagai masalah yang harus segera diselesaikan.
“Ada (RSUD) yang belum punya ventilator, tapi tak punya tekanan negatif. Ada yang negatif tapi tak punya pasien monitor yang lengkap. Jadi selanjutnya diperlukan upaya melengkapi alat, tentu perlu waktu dan pembiayaan,” ungkapnya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (9/3/2020).
Berli menyebut, rumah sakit yang sudah berfasilitas lengkap diantaranya RS Hasan Sadikin (RSHS) dan RSP Rotinsulu. Namun, kapasitas ruang isolasinya pun masih terbatas.
RSHS misalnya, hanya punya tujuh ruang isolasi, dengan lima ruangan sedang digunakan. Selebihnya, ada di beberapa rumah sakit swasta.
Disamping persoalan itu, lanjut Berli, rumah sakit daerah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk perawat dan dokternya saat menerima pasien dalam pengawasan virus corona.
Misalnya, Berli mengilustrasikan, harga APD berupa pakaian dengan masker, tutup kepala, sampai sepatu tipis dijual sekitar Rp 300 ribu.
Satu ADP hanya bisa digunakan sekali untuk setiap petugas. Dalam satu hari, ideal kebutuhan APD sebanyak 20 unit. Untuk mengatasi ini, Berli mengaku telah berkoordinasi dengan Kemenkes RI agar bisa menyuplai APD ke Jawa Barat.