RADARBANDUNG.id – Usulan penghentian total kompetisi Liga 1 musim 2020 mengemuka kembali. Persela Lamongan yang kembali mendorongnya. Usul itu dimunculkan dengan dasar perkembangan persebaran virus korona atau Covid-19 dan penanganannya.
Dari hari ke hari, jumlah orang yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Penambahannya bahkan di atas 200 pasien per hari. Di sisi lain, beberapa ahli memprediksi pandemi baru berakhir Juli mendatang. Atau saat PSSI menjadwalkan akan memutar kembali roda kompetisi.
Sesuai keputusan sebelumnya, PSSI menghentikan sementara kompetisi dan baru memulainya lagi pada 1 Juli. Namun, jika sampai 29 Mei kondisinya belum membaik, induk organisasi sepak bola nasional itu bakal mengambil langkah untuk menghentikan total kompetisi musim ini.
’’Dengan kondisi tanpa pemasukan 3,5 bulan, tapi tetap mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, jelas beban klub akan sangat berat kalau kompetisi dijalankan lagi dengan situasi seperti itu,’’ kata CEO Persela Yuhronur Efendi.
Baca Juga: Demi Bayar Gaji Pemain, Direktur Persib Glenn Sugita Rogoh Kocek Pribadi
Belum lagi jika memperhatikan kondisi pemain. Tanpa latihan yang teratur dan terencana dalam waktu lebih dari dua bulan, jelas bukan pekerjaan mudah bagi semua pelatih untuk membangun tim yang kompetitif. Mereka pasti butuh waktu tambahan untuk bisa mengembalikan kondisi para pemain.
Mencermati itu semua, Yuhronur pun sepakat dengan usulan penghentian kompetisi yang sebelumnya disuarakan Direktur Madura United Haruna Soemitro dan Manajer Persela Edy Yunan Ahmadi. ’’Semua berharap pandemi ini segera berakhir. Tapi, kita semua juga harus berhitung dengan kemungkinan-kemungkinan lain soal pandemi ini. Karena itu, menghentikan kompetisi saya rasa sangat realistis,’’ ujar Yuhronur.