News

Pojok Dilan Lebih Baik Dibatalkan

Radar Bandung - 09/03/2019, 11:48 WIB

RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Pembangunan Pojok Dilan di Lapangan Saparua dinilai bukan sesuatu yang penting. Bahkan, rencana yang digagas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil itu lebih baik dibatalkan untuk meredakan polemic di tengah masyarakat.

Penyampaian kritik itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady. Semangat yang ingin disampaikan kepada masyarakat mengenai peningkatan literasi bersebrangan dengan tokoh Dilan yang fiksi. Terlebih, karakternya tidak mewakili budaya Jawa Barat.

“Orang kemudian bertanya-tanya apa sih jasa Dilan terhadap Jabar, sampai mau diabadikan gitu. Belum lagi ada beberapa hal yang yang dianggap justru tidak mencerminkan Jabar,” ucap Daddy saat dihubungi, Jumat (8/3).

Dia menilai pembangunan Dilan Corner itu tidak dilanjutkan. Sebab pembangunannya justru menimbulkan polemik yang dapat menyakiti hati masyarakat. Terlebih, keputusan untuk tidak dibangun tidak akan menimbulkan polemik yang parah.

“Menurut saya batalkan saja. Hitunglah manfaat dan mudaratnya. Kalau tidak dibangun tidak ada yang dirugikan,” kata Daddy.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara mengusulkan agar Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengganti nama Dilan Corner itu dengan nama lain. Contohnya saja Taman Djunjunan sebagai penghormatan untuk mantan Wali Kota Bandung.

Dia juga menyarankan agar Ridwan Kamil mengajak duduk bareng kepada pihak-pihak yang menentang pembangunan Dilan Corner. Karena dia menilai, ada niatan baik dari Ridwan Kamil dalam pembangunan Dilan Corner.

“Menurut saya itu harus dibicarakan lebih seksama. Undang budayawan yang kritisi, supaya ada jalan keluar. Karena pada hakikatnya (niatnya) baik. Tapi dari sisi budaya kan apakah tidak sebaiknya itu dijadikan Taman Djundjunan,” tutur Irfan.

Pihaknya meminta Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil untuk melakukan skala prioritas dalam pembangunan. Menurutnya peningkatan akses kesehatan, pendidikan lebih utama ketimbang masalah Dilan Corner.

“Menurut hemat saya tentu harus ada skala prioritas yang paling utama adalah pendidikan dan kesehatan,” ujar Irfan.

Penulis:Murwani Rokhyati A