News

Kementerian Pertanian Angkat Petani Bandung Menuju Petani Mandiri

Radar Bandung - 16/04/2021, 00:24 WIB
OR
AY
Oche Rahmat, Ali Yusuf
Diedit oleh Redaksi

Kementerian Pertanian mengapresiasi kegiatan launching Desa Tani Expo Petani Milenial sebagai upaya untuk mengangkat petani di Bandung

RADARBANDUNG.id, LEMBANG – Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi membuka Grand Launching Desa Tani Expo Petani Milenial #2019TetapPetaniBerdayaDitanahSendiri yang diselenggarakan Kelompok Tani MACAKAL bekerjasama dengan Dompet Dhuafa di Desa Cibodas, Lembang, Bandung Barat, Rabu (13/3/2019).

Suwandi mengapresiasi kegiatan launching Desa Tani Expo Petani Milenial tersebut. Menurutnya upaya tersebut merupakan hal baik karena untuk mengangkat petani di Bandung, baik itu petani dhuafa dan petani buruh supaya lebih mandiri dengan pola-pola sinegri seperti ini.

“Saya harapkan pola-pola seperti ini diterapkan di tempat-tempat lain, sehingga jangkauan covery-nya bisa lebih luas. Manfaatnya sangat luar biasa, karena yang diproduksipun produk-produk sayuran yang kelas supermarket dan ekspor, Ini sangat baik. Jadi komprehensif, mulai dari pembinaan hulu, kemitraannya, hilir sampai pasar,” terang Suwandi.

Selain itu, beber Suwandi, pola sinergi seperti ini juga sangat bagus dalam membuka akses permodalan hingga menjamin ketersediaan pasar. Terbukti, dengan banyak pihak yang ingin bermitra dan membangun kerjasama dengan petani.

“Saya lihat tadi ada MoU salah satunya dengan Bank BJB dan ini saya harap terus ditingkatkan,” ujarnya. “Kita akan mensuport penuh dengan berbagai apa yang bisa kita lakukan kita akan suport,” tambah Suwandi.

Terkait lahan pertanian di Bandung Barat, Suwandi menilai lahannya sudah terlihat subur dan efisien bagi para petani. Hanya saja, ia berharap pola petani yang baik yaitu ramah lingkuangan dan mengikuti SOP.

“Biar produksi kita tingkatkan, tapi disamping itu dengan pola-pola yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Lebih lanjut Suwandi mengatakan konsep pertanian milenial yang diharapkan pemerintah saat ini sudah ada pada Kelompok Tani MACAKAL ini. Kelompok tani ini merupakan contoh generasi Milenial, yakni generasi muda yang bangkit memajukan pertanian yang berdaya saing.

“Image kita selama ini pertanian itu becek-becek dan kotor-kotor. Contohnya apa, ini sudah dilakukan mekanisasai, pola transaksinya pun udah mengikuti generasi milenial,” tuturnya.

Baca Juga: Program Petani Milenial, Pembudidaya Lele di Jabar Diproyeksikan Raup Rp4,4 Juta Per Bulan

“Jadi teknologi informasi teknologi mekanisasi teknologi yang lain kita manfaatkan untuk menggenjot produksi dan distribusi hasil pertanian,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Triana mengaku bangga dan mengapresiasi upaya petani Kelompok Tani MACAKAL dalam memajukan pertanian. Baginya, hal tersebut menjadi inspirasi karena ia juga lahir dan dibesarkan keluarga petani.