News

Babak Baru Barasuara

Radar Bandung - 18/03/2019, 11:06 WIB

radarbandung.id,SETELAH vakum empat tahun lamanya, band Barasuara akhirnya kembali membawa angin segar untuk para penggemarnya. Album baru yang ditunggu-tunggu rampung setelah melewati proses tidur panjang yang memakan waktu.

Pikiran dan Perjalanan menjadi nama yang dipilih Barasuara dalam album kedua mereka. Berisikan sembilan lagu anyar yang seluruhnya dibuat oleh sang vokalis, Barasuara hadir dengan performa lebih apik.

Album ini menjadi babak baru band yang masih solid dengan formasi Iga Massardi (vokal, gitar), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal), Puti Chitara (vokal), TJ Kusuma (gitar), dan Gerald Situmorang (bas). Sebelumnya, Barasuara sudah melepas debutnya dengan single ‘Guna Manusia’.

Lagu ini dipilih agar pendengar bisa mengenal lebih dulu Barasuara yang lama vakum dari industri musik tanah air. Selain Guna Manusia, ada juga Seribu Racun, Pikiran dan Perjalanan, Pancarona, Tentukan Arah, Masa Mesias Mesias, Haluan, Samara, dan Tirai Cahaya, yang menjadi lagu pada album terbaru mereka.

Ditemui usai mengisi sebuah acara, Iga Massardi mengungkapkan ia dan teman-temannya selalu menemukan tantangan baru dalam membuat sebuah karya. Sesuai dengan judul albumnya ‘Pikiran dan Perjalanan’, masing-masing personel terus berjalan dan berkarya dengan caranya dan itu membuat mereka tidak mungkin membuat karya yang sama seperti di tahun 2015.

“Kami enggak bisa bikin karya dengan formula yang sama. Jadi yang paling relevan ya bikin sesuai dengan situasi kita sekarang,” ucapnya.

Menurut Iga, dari segi teknik, Pikiran dan Perjalanan menjadi album berbeda dibandingkan Taifun (2015). Itu karena secara tidak langsung Barasuara sudah berjalan begitu jauh panjang namun perubahan itu tidak direncanakan oleh mereka.

“Perjalanan kita sudah jauh ya dari segi sound, tema, aransemennya juga sudah berubah tanpa kita sadari. Album ini merangkum perjalanan Barasuara, empat tahun bareng-bareng baik secara individu atau band kita saling belajar. Gimana cara berkomunikasi dan bermusik, menggambarkan semua terhadap apa yang kita capai,” terangnya.

Lebih lanjut Iga mengatakan, proses kreatif para personel terus berjalan. Pada 2017 mereka sempat ada di puncak padatnya jadwal tur. Ditambah masing-masing personel punya proyek solo. Sehingga ia mengaku proses pembuatan album kedua lebih lama karena waktu yang sulit.

“Kan gak mungkin pulang tur Senin, hari Selasa sudah bikin lagu. Makanya secara teknis bikin album kedua ini lama,” sambungnya.

Selain itu, hambatan lain yang ditemui adalah banyaknya kemauan dari tiap personel. Iga mengatakan lagu yang dibuat perlu beberapa kali revisi sehingga benar-benar cocok dan disetujui oleh mereka. Tidak heran, revisi yang dilakukan merubah secara keseluruhan materi lagu. Album ‘Pikiran dan Perjalanan’ sudah bisa didengar di platform musik digital diseluruh Indonesia.

Penulis : Nur Fidhiah Shabrina