News

RUU Data Pribadi Mangkrak

Radar Bandung - 03/07/2019, 14:29 WIB

Tim Redaksi
RUU Data Pribadi Mangkrak

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi hingga kini tidak kunjung dibahas.

Padahal, RUU tersebut masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) sejak 2016. Komisi I DPR pun mendesak pemerintah agar segera membahas aturan yang mangkrak selama tiga tahun itu.

Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra menyatakan, hingga kini komisinya belum menerima RUU Perlindungan Data Pribadi. ”Padahal ini RUU inisiatif pemerintah,” ujarnya di Media Center DPR,  Rabu (2/7/2019).

Dia menilai perlindungan data pribadi sangat dibutuhkan di era kemajuan teknologi informasi seperti saat ini. Hampir setiap hari ada pelanggaran penggunaan data pribadi.

Dia mencontohkan maraknya SMS pinjaman, judi online, tawaran obat, bahkan pesan penipuan.

”Yang menjadi pertanyaan kita, dari mana mereka tahu nomor ponsel kita?” ungkap politikus kelahiran Garut tersebut.

Menurut politikus Partai Nasdem itu, nomor ponsel sudah menjadi kunci dalam berbagai transaksi ekonomi. Misalnya, ketika ingin mengurus e-banking, salah satu syaratnya nomor ponsel.

Jika data itu tidak dikontrol dan dilindungi dengan baik, akan menjadi penyebab munculnya kejahatan perbankan.

Anggota Komisi I Sukamta mengatakan, pada 2016 RUU Perlindungan Data Pribadi sudah masuk Prolegnas 2016. Pihaknya dan pemerintah juga sudah sepakat bahwa aturan itu merupakan RUU inisiatif pemerintah.

Melihat pentingnya aturan tersebut, pihaknya mendesak pemerintah agar segera memasukkan RUU itu dan membahasnya bersama dewan.

Politikus PKS tersebut menerangkan, RUU itu tidak kunjung dibahas karena masih ada perdebatan di internal pemerintah. Misalnya, ada yang dimaksud data pribadi dan data publik. Selama ini dua data itu terbolak-balik.

”Contohnya, nomor induk kependudukan (NIK) yang seharusnya masuk data pribadi justru dianggap sebagai data publik sehingga oleh negara di-share ke pihak ketiga,” katanya.

Sebaliknya, lanjut Sukamta, data impor beras dan data impor garam dianggap data privat sehingga masyarakat tidak boleh mengaksesnya.

“Kan kebalik-balik kalau begitu. Data pribadi itu terkait dengan milik pribadi. Hak warga negara untuk dilindungi keberadaannya,” jelasnya.

Editor: Ilham Safutra

Sumber: Jawa Pos


Terkait News
Hadirkan Bantalan Sosial Digital melalui Program Rekrutmen Mitra Digital, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kolaborasi Grab-Kementerian UMKM
News
Hadirkan Bantalan Sosial Digital melalui Program Rekrutmen Mitra Digital, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kolaborasi Grab-Kementerian UMKM

RADARBANDUNG.id – BPJS Ketenagakerjaan menegaskan dukungannya terhadap inisiatif kolaboratif antara Grab Indonesia dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dalam menghadirkan alternatif kesempatan berusaha dan perlindungan sosial bagi masyarakat melalui program “Rekrutmen Mitra Digital: Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab!”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, dan membuka ruang bagi ribuan […]

7,3 Juta Peserta PBI Dinonaktifkan, Ini Tanggapan BPJS Kesehatan
News
7,3 Juta Peserta PBI Dinonaktifkan, Ini Tanggapan BPJS Kesehatan

RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Belum lama ini, beredar kabar sebanyak 7,3 juta peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) dinonaktifkan. Merespon hal tersebut, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menjelaskan bahwa peserta JKN yang dinonaktifkan tersebut, bisa mengaktifkan kembali status kepesertaan JKN-nya jika yang bersangkutan memenuhi beberapa kriteria. “Pertama, […]

Siswa SMP Diedukasi Bahaya Limbah Laut Ghost Net
News
Siswa SMP Diedukasi Bahaya Limbah Laut Ghost Net

RADARBANDUNG.id – Sebagai langkah konkret dalam menangani persoalan limbah laut sekaligus menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini, Parongpong RAW Lab bersama Divers Clean Action dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menggelar kegiatan edukatif bagi para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 53 Kalibaru, Jakarta Utara. Sebanyak 60 siswa kelas VII dan VIII yang sebagian besar berasal dari […]

Bangun Ekosistem Alumni ITB, Agung Aswamedha Punya Tiga Strategi
News
Bangun Ekosistem Alumni ITB, Agung Aswamedha Punya Tiga Strategi

RADARBANDUNG.id – Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, mulai dari ketegangan geopolitik seperti konflik di Timur Tengah dan perang Iran-Israel, disrupsi teknologi yang mengguncang sektor-sektor tradisional, hingga krisis iklim dan ancaman bencana demografi di tanah air, Indonesia membutuhkan mitra-mitra strategis yang mampu bergerak cepat, adaptif, dan berpikir jauh ke depan. Dalam konteks ini, Ikatan […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.