RADARBANDUNG.id, JAKARTA–Densus 88 Anti Teror Polri masih mengembangkan kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Dalam pengejaran terduga teroris lainnya, sebanyak dua orang ditembak mati oleh petugas karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
“Dua orang terpaksa dilakukan tindakan tegas dan terukur karena pada saat penangkapan dilakukan perlawanan dengan sajam dan air softgun,” ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di kamtornya, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Dalam penangkapan ini seorang anggota Densus mengalami luka sabetan senjata tajam. Keduanya berperan membuat bom yang digunakan RMN saat meledakan diri di Polrestabes Medan. Bom dirakit di rumah tersangka P.
“(Mereka) tahu soal perakitan dan tas yang akan digunakan RMN. Kemudian berbaiat secara bersama,” imbuh Dedi.
Kepastian ini didapat setelah dilakukan pemeriksaan kepada orang-orang terdekat RMN dan istrinya, DA. Dari situ terungkap orang-orang yang terlibat dalam bom bunuh diri itu.
Mereka seluruhnya diketahui bagian dari kelompok JAD Medan dengan amirnya berinisial Y. Dia diketahui kerap berkomunikasi dengan narapidana teroris berinisial IPS.
Kelompok ini juga diidentifikasi sudah melakukan taklim, hingga menggelar idad atau pelatihan militer. “Kemudian melakukan idad dan membeli senjata dan senjata tajam,” jelas Dedi.
Selain 2 ditembak mati, ada 4 anggota JAD Medan lainnya yang menyerahkan diri. Mereka adalah W alias Yunus. Dia diketahui telah mengikuti idad di Sibayak juga pernah menitipkan senjata api. Selanjutnya yang turut menyerahkan diri DS dan IF. Ketika menyerahkan diri ke Polres Hamparan Perak. Dan 1 tersangka lainnya DS menyerahkan diri ke Polrestabes Medan.
“Mereka sudah berbaiat ke ISIS, tapi lewat upaya soft approach, kita berhasil melakukan pendekatan ke keluarganya,” pungkas Dedi.
Sebelumnya, Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara, menjadi sasaran bom bunuh diri, Rabu (13/11) pagi. Dari informasi yang dihimpun, kejadian ini terjadi pada pukul 08.45 WIB. Pelaku diduga dua orang dengan menggunakan jaket ojek online.
“Ya betul saat ini sedang dilaksanakan olah TKP oleh Densus dan Polda SU. Menunggu hasil investigasi lanjut,” kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh JawaPos.com, kronologi kejadian berawal saat pelaku yang menggunakan jaket ojek online masuk melalui pintu depan menuju Bagian Operasional (Bag Ops). Sesampai di sana, dua meledakkan diri dan mengakibatkan korban jiwa luka-luka.
Seperti Kasi Propam luka di bagian tangan, Pekerja Harian Lepas (PHL), J. Purba di bagian wajah, anggota Propam dan anggota piket bagian operasional. Sedangkan, pelaku dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri, saat ini sedang dilaksanakan pengamanan dan penyelidikan.(jawapos.com)