News

Sebut Indonesia Negara Kafir, Ketua Bali Mengaji Dipolisikan Warga

Radar Bandung - 09/12/2019, 17:39 WIB
Darmanto
Darmanto
Tim Redaksi
Sebut Indonesia Negara Kafir, Ketua Bali Mengaji Dipolisikan Warga
Bukti surat laporan terhadap Ketua Bali Mengaji Arif Purwo di Polresta Denpasar (Istimewa)

RADARBANDUNG.id, DENPASAR-Diduga melakukan pengancaman dan pelecehan terhadap negara, Ketua Bali Mengaji Arif Purwo dilaporkan ke Polresta Denpasar.

Arif dilaporkan ke polisi oleh Agus Hariyanto salah seorang warga Denpasar.

Pelaporan salah seorang warga terhadap Ketua Bali Mengaji ini karena pelapor mengaku mendapat ancaman dari Arif

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Senin (9/12), kronologi hingga Arif dilaporkan ke Polresta, berawal dari adanya percakapan di dalam grup Whatsapp Bali Mengaji yang anggota di dalamnya berjumlah ratusan orang, termasuk pelapor, Agus Hariyanto.

Di dalam percakapan grup tersebut, pelapor dan terlapor terlibat percekcokan. Itu bermula dari beredarnya video ceramah dari Ustad Ainurofiq yang juga selaku pembina Bali Mengaji di media sosial.

Dimana dalam ceramah pada video tersebut, Ustad Ainurofiq mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara Kafir.

Di dalam perdebatan terkait video tersebut, Agus Haryanto selaku pelapor tidak sepakat jika Indonesia disebut negara kafir.

“Memang ada beberapa anggota lainya yang tidak setuju akan hal itu. Setelah berdebat dengan Ketua Bali Mengaji dan Ustad Anurofiq serta beberapa anggota lainya, saya akhirnya keluar dari group,” terang Agus Haryanto, Senin (9/12).

Lantarana merasa terpojokan di dalam.perdebatan tersebut, Agus Haryanto memutuskan untuk keluar dari grup.

Usai keluar dari grup, Ketua Bali Mengaji, Arif Purwo (terlapor) mengirimkan pesan whatsapp kepada Agus Haryanto dengan bernada ancaman.

Dimana Agus Haryanto dipaksa mengaku sebagai pemilik chanel youtube yang menyebarkan video ceramah Ustad Ainurofiq.

“Jika tidak mengaku sebagai pemilik akun Youtube dan menyebarkan video akan dituntut UUD ITE dan fitnah. Makanya itu saya melaporkan balik karena saya merasa tidak nyaman dan tidak merasa memiliki video tersebut dan menyebarkannya,” terang Haryanto.

Selain itu, imbuh Hariyanto, bahwa sebelum membuat laporan, dirinya sudah memberikan waktu tiga minggu terhadap terlapor untuk mengklarifikasi.

Namun terlapor dianggap tidak memiliki itikad baik.

“Terkait video ceramah itu sudah tidak ada di yotube, gak tahu siapa yang menghapus. Tapi kita ada bukti rekaman suara dan ada bukti video di Youtube terkait beberapa Ustad yang juga menolak ceramah itu,” tukasnya.

(jawapos.com)


Terkait Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia
Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung masa penjajahan yang pernah dialami oleh Indonesia dalam sambutannya saat membuka Indo Defence 2025 pada Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama Belanda menjadi penjajah, mereka telah mengeruk USD 31 triliun. Menurut Presiden Prabowo Subianto angka tersebut setara dengan anggaran Indonesia untuk 144 tahun. Secara terbuka, Presiden […]

bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia
Nasional
bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Konser Hindia bertajuk “25 on Blank Canvas” yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6), menjadi panggung tak hanya bagi eksplorasi musikal, tetapi juga ajang perkenalan gaya hidup digital yang diusung oleh bank bjb. Sebagai salah satu mitra pendukung acara, bank bjb menghadirkan beragam aktivasi layanan yang inovatif dan dekat dengan kebutuhan generasi […]

Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun
Nasional
Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Nadiem Makarim ketika dia masih menjabat sebagai Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Proyek semasa Nadiem Makarim ini berlangsung antara 2019-2023 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditujukan untuk digitalisasi pendidikan di sekolah bada […]

Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif
Nasional
Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif

RADARBANDUNG.id- Mengusung konsep “The Great Halal Experience”, Desa Wisata Alamendah di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, tengah bertransformasi menjadi destinasi unggulan berbasis nilai-nilai Islam. Branding ini bukan sekadar simbol, tetapi langkah nyata dalam menjadikan pariwisata sebagai ruang harmonis antara keindahan alam, budaya lokal, dan nilai religius. Dalam upaya mendukung transformasi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.