RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung mulai menyosialisasikan tata cara membuat pakan murah. Hal itu merupakan lanjutan dari Program Chickenisasi atau Day Old Chicken (DOC). Tujuannya, untuk mengurangi ketergantungan dan mengantisipasi tingginya harga pakan pabrikan.
“Selama ini memang yang agak dikeluhkan itu terkait dengan pakan,” kata Kadispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, Senin (3/2/2020).
Kata Gin Gin, para siswa diharapkan dapat memanfaatkan sisa makanan sebagai alternatif pakan ayam pabrikan. Selain itu, siswa pun diminta agar mau lebih kreatif.
“Iya termasuk kreatifitas mencari sendiri. Seperti mencari cacing, kemudian mencampur dedak dengan ampas kelapa. Pakan ini sebetulnya sebagai salah satu yang kita dorong kepada anak,” ucapnya.
Seperti halnya hewan peliharaan lain, untuk membuat ayam tetap sehat Taufik siswa SMPN 54 Kota Bandung harus memberi makan hewan peliharaannya sebanyak tiga kali dalam satu hari.
“Kasih makannya tiga kali. Pagi sebelum berangkat sekolah, pulang sekolah, dan malam hari. Kalau parab (pakan) habis, dikasih sisa makanan atau kalau enggak beli parab dari warung,” kata Taufik.
Meski pakan yang diberikan dari sisa makanan, ayam peliharaannya dalam kondisi sehat. Tetapi sesekali, pakan khusus ayam, dia belikan jika uang jajannya masih tersisa di dalam kantungnya.
“Kalau punya uang sih beli pakan, tetapi kalau enggak punya uang dikasih sisa makanan saja. Belum lagi kalau ayamnya sakit, kita harus beli obat. Tapi jarang juga sakit,” pungkasnya.