News

Cegah Penyelewengan, Pembelian Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Gunakan Sistem Online

Radar Bandung - 12/02/2020, 23:08 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
ILUSTRASI Pesawat. (Dok. JawaPos.com)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya memaksimalkan sistem digitalisasi dalam operasional pemerintahan. Salah satu caranya bekerjasama dengan empat aplikator jasa tiket online untuk perjalanan dinas.

Kepala Biro Pengadaan dan Jasa Setda Jabar Ika Mardiah mengatakan kebijakan ini merupakan bentuk dari penerapan inovasi yang menjadi arahan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Kerjasama dengan empat aplikator tiket online tersebut antara lain dengan Tiket.com, Traveloka, Aerotravel dan Voltras.

Ia mengklaim ada banyak keunggulan yang bisa didapatkan melalui kebijakan ini. Selain efisiensi, penerapan ini membuat pencatatan dokumen lebih mudah dan akuntabilitasnya pun jelas.

Ika mencatat tahun lalu anggaran perjalanan dinas seluruh dinas di Pemprov Jawa Barat mencapai Rp37 miliar. “Sekarang tiket pesawat bisa pilih yang mana saja dari penyedia jasa online yang lebih murah,” kata dia, Rabu (12/2)

“Kalau sistem manual kan dokumen suka susah disusunnya. Kalau dengan sistem online, datanya mudah untuk dipertanggungjawabkan. Tentu ini pun sangat terbuka dari sisi data,” ia melanjutkan.

Data yang dia maksud adalah transparansi. Menurutnya penyedia jasa yang bekerjasama juga memberikan data untuk dipantau pihaknya agar terhindar dari modus penyalahgunaan perjalanan dinas.

Perjanjian kerjasama rencananya akan digelar pada Februari. Semua dokumen kerjasama sudah siap untuk ditandatangani Sekretari Daerah (Sekda) Jabar. Teknis pembelian tiket online ini nantinya setiap organisasi perangkat daerah akan memiliki akun tersendiri di setiap penyedia jasa.

Terobosan ini menurut diklaim belum dianut oleh pemerintah provinsi lain. Dengan kata lain, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi pionir dalam kebijakan ini. “Saat memesan tiket, ada fitur untuk memasukan surat tugas sebagai bukti perjalanan dinas aparatur sipil negara (ASN),” ucap dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tiket dan akomodasi perjalanan dinas aparatur sipil negara didorong membeli via online agar terjadi efisiensi anggaran.

“Perjalanan dinas sekarang harus beli online itu satu keputusan besar. Selama ini masih tidak efisien karena dananya tidak sedikit yang dikelola oleh urusan itu,” ucap dia.

Menurutnya anggaran untuk perjalanan dinas jika mengandalkan sistem pembelian via agen perjalanan seperti yang dilakukan saat ini biayanya lebih mahal. Meski tidak murah, pembelian tiket dan akomodasi via aplikasi online diyakini lebih efektif dan efisien.

“Selama ini masih ada yang belinya manual sehingga pas dibandingkan dengan online harganya terlalu mahal untuk mengefisienkan tidak boleh ada manual lagi semua serba online sesuai visi Jabar Digital,” katanya.

(cr4)