RADARBANDUNG.id – Usai bencana banjir, biasanya masyarakat akan lebih berisiko terkena penyakit. Secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran 3 kelompok. Yaitu penyebaran melalui makanan atau minuman, penyebaran melalui nyamuk, dan penyebaran melalui tikus. Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terkena penyakit pasca banjir.
Kepada JawaPos.com, Selasa (25/2), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan masyarakat harus memastikan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis. Perhatikan masa kadaluarsa dari makanan yang dikonsumsi baik makanan jadi maupun makanan yang dibuat sendiri.
Diusahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan fresh. Cuci tangan pakai sabun atau hand antiseptic, untuk menghindari infeksi usus. Anak-anak harus diajari untuk selalu cuci tangan pakai sabun.
Baca Juga: Kata Peneliti Soal Efektivitas Vape Untuk Hentikan Kecanduan Rokok
“Kebersihan lingkungan harus selalu terjaga dan segera bersihkan lokasi pasca banjir dengan menggunakan antiseptik dan tetap memperhatikan pelindung diri bagi orang yang bertugas membersihkan kotoran khususnya lumpur pasca banjir tersebut,” jelasnya.
Pelindung diri meliputi masker, sarung tangan dan memakai sepatu boot. Hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.
Untuk anak-anak dan orang tua sebaiknya diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral apabila terjadi keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari akibat rumah dan lingkungan terkena banjir. Perlu stok obat-obat sederhana, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan oralit.
Baca Juga: Pentingnya Sharing Parenting Kepada Ibu-ibu Muda
“Anak-anak harus dicegah untuk tidak bermain-main di air banjir baik karena potensi gangguan kesehatan maupun risiko terbawa arus atau tenggelam pada air banjir,” jelasnya.
Ada beberapa kelompok penyakit yang dapat terjadi pasca banjir dan harus diwaspadai. Penularannya berbeda, antara lain :
1. Ditularkan Oleh Asupan
Penyakit yang ditularkan makanan dan minuman penyebaran secara Fecal Oral yakni infeksi kolera, disentri, rotavirus serta demam typhus. Pasien dengan infeksi usus bisa datang dengan diare, muntah berak, mules saat BAB dan BAB ada darah. Diare juga menjadi KLB pada banjir Jakarta beberapa tahun yang lalu.