Selama Perawatan Banyak Pantangan yang Harus Dipatuhi
Transplantasi atau cangkok rambut di Sule Hair, Istanbul, Turki berjalan lancar. Metode yang digunakan Folliculer Unit Extraction (FUE) dengan 4.600 graft.
Tak kurang dari delapan jam menjalani operasi dan tak terhitung rasa ngilu saat jarum menancap di area kepala.
YADI MULYADI, Istanbul, Turki
SUARA mesin alat pengambil rambut nyaring terdengar di kuping. Tim medis dari Sule Hair nampak sibuk pagi itu, Selasa (3/2).
Dua dokter dan dua suster bersiap melakukan cangkok atau transplantasi rambut.
Pemeriksaan area rambut dilakukan. Kulit kepala Ali dipola menggunakan spidol. Tak lupa, kondisi kesehatan darah-pun turut diperiksa.
Setelah dinyatakan sehat, rambut kepala Ali di potong hingga plontos (botak).
Ali lalu masuk ruang operasi. Obat bius disuntikkan di kulit kepala yang akan diangkat untuk menjadi bahan cangkokan (area donor). Area janggut dan di belakang kepala dipilih untuk jadi rambut donor lantaran akarnya lebih kuat.
Kulit kepala lalu diangkat dan disisihkan. Kemudian kulit kepala ditutup kembali. Ada rasa sakit ketika rambut dicabut. Mungkin, obat bius yang disuntikan belum bereaksi.
Setelah rambut cangkokan siap, dokter kembali membersihkan dan mempersiapkan area depan kepala Ali untuk transplantasi.
Dokter membuat lubang sesuai dengan jumlah cangkokan menggunakan pisau bedah potongan disapphire.
Kulit kepala Ali bagian depan dilubangi kecil-kecil. Tahapan ini merupakan salah satu yang terpenting dalam proses transplantasi. Kemudian akar rambut atau folikel dipotong menjadi kecil-kecil. Terdengar suara (krek-krek) saat dokter melubangi area kepala yang akan di transplan.
“Jadi dokter ngambil rambut di area janggut dan belakang kepala, terus ditanam kembali di area depan. Awalnya sakit, tapi lama-kelamaan setelah obat bius dikepala bereaksi mulai tidak terasa,” ucap Ali.
Transplantasi adalah teknik pemindahan rambut dari daerah yang berambut cukup ke daerah kepala yang mengalami kebotakan dari orang yang sama.
Umumnya daerah kepala yang berambut paling lebat dan relatif tidak mengalami proses kebotakan adalah bagian belakang dan janggut sehingga dijadikan sebagai donor.
Ali melakukan transplantasi 4.600 graft dengan biaya $ 1.700 atau jika di konversi ke rupiah jadi Rp23.250.000. Prosesnya cukup lama, hampir delapan jam ditangani tim medis Sule Hair.
Selama proses transplansi Ali tak diperbolehkan banyak bergerak, apalagi menggaruk area kepala.
“Delapan jam kami ditangani dua dokter dan dua suster, sempat tertidur juga mungkin reaksi obat yang diminum,” kata Ali.
Meski obat bius bisa menahan rasa sakit, tetap saja pengalaman pertama itu menurutnya cukup menegangkan. Berjam-jam Ali menahan rasa ‘ngilu’ akibat jarum yang disuntikan ke area belakang kepala dan di area yang dicangkokkan (area depan kepala).
“Meskipun sudah dibius tetap saja, saat operasi ada rasa sedikit sakit akibat jarum yang disuntikan,” jelasnya.
Area kepala Ali usai dicangkok nampak mengeluarkan akar rambut berbentuk bintik putih kecil atau ‘lebam’ akibat jarum yang disuntikan. Namun hal itu merupakan fenomena yang wajar usai transplantasi.
Esok harinya, Rabu (4/2), Yadi bersama Ali dan Frengki melakukan chek up buka perban.
Ada beberapa larangan yang harus ditaati selesai transplan rambut yaitu, tidak boleh minum-minuman beralkohol. Kemudian merokok maksimal tiga batang per hari.
Lalu tidak boleh berhubungan seksual selama tiga hari dan tidak boleh terkena air hujan atau terik matahari secara langsung, serta tidak boleh memakai topi atau helm dan posisi tidur tidak boleh miring ke samping.
Larangan-larangan tersebut harus dipatuhi. Musababnya, hal itu menjadi poin keberhasilan transplantasi rambut.
Setelah prosedur dilakukan, kulit kepala terasa sangat lembut hingga harus dibalut kassa selama satu atau dua hari.
“Setelah selesai operasi kepala saya ada bintik-bintik kecil efek dari jarum yang disuntikan ke kepala. Jumlahnya ribuan sesuai dengan rambut yang ditanam,” ujar Ali.