RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Pasar modal Indonesia awal pekan ini runtuh karena sentimen penyebaran virus korona dan jatuhnya harga minyak. Indeks harga saham gabungan (IHSG) terjun 6,58 persen atau 361 poin ke level 5.136, pada penutupan perdagangan Senin (9/3).
Nilai kapitalisasi saham terkuras Rp 398,07 triliun menjadi Rp 5.958,81 triliun dari sebelumnya Rp 6.356,88 triliun. Hanya 43 saham yang mengalami kenaikan.
Sebanyak 382 saham terkoreksi dan 102 saham stagnan. Di seluruh pasar, asing tercatat membukukan beli bersih sebanyak Rp 166,73 miliar.
Baca Juga: Gula Pasir Olahan Petani Langka, Dijual Kisaran Rp 18 ribu
Direktur PT. Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyebut, keruntuhan pasar modal tanah air dikarenakan perkembangan virus korona yang cepat. Tercatat 110.034 kasus positif yang terjadi di berbagai belahan negara.
Di antaranya sebanyak 3.825 orang yang meninggal. “Faktor global sih. Pertama korona mendunia sudah 100 ribu lebih orang penyebarannya sistematis di beberapa negara. Kita lihat orang yang sudah sembuh korona bisa kambuh lagi itu mengkhawatirkan,” ujarnya, Senin (9/3).