Pandemi Covid-19 Pengaruhi Usaha Pembuatan Kubah Masjid
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pandemi Covid 19 membuat pengusaha kubah masjid gelisah karena minim pemesanan di lebaran tahun 2020 ini. Itu berbeda dari tahun sebelumnya.
Seorang penjual kubah masjid, Yoga Yogaswara mengungkapkan kegelisahannya.
Yoga mengatakan, hanya ada dua pemesan kubah di lebaran tahun 2020. “Sebelum lebaran banyak pengurus masjid yang memesan kubah, karena biasanya saat lebaran akan ada pembaharuan kubah masjid,” ungkap Yoga.
Kubah masjid yang dijual Yoga berasal dari luar kota, karena pandemi Covid 19 pengiriman bahan terhambat.
Sedangkan tenaga ahli kubah masjid berasal dari luar daerah seperti Yogyakarta, Semarang dan Pati.
Karena itu, di bulan Ramadan kali ini, Yoga beralih menjadi pembuat kaligrafi, karena memang tenaga ahlinya mudah ditemukan.
“Tetapi yang menjadi hambatan lainnya yaitu bahan bakunya yang juga sulit diperoleh,” lanjut Yoga.
Sebelumnya, Yoga sempat mengenyam pekerjaan sebagai karyawan salah satu bank swasta di Kab. Bandung. Namun, sejak 2013 silam, Yoga memutuskan keluar dari pekerjaannya dan beralih profesi sebagai agen penjual kubah di Kampung Simpang, RT 01/16, Desa Panundaan, Ciwidey Kab. Bandung.
Keputusan itu diakuinya diambil karena bisnis jual kubah kala itu bagus. Kubah ukuran kecil bisa dihargai ratusan ribu.
Untuk ukuran satu meter dihargai Rp 2.5 juta, hingga ukuran 10 meter dibanderol Rp20 juta, yaitu kubah panel. Pembuatan kubah yang masih manual membuat harganya relatif mahal.
“Tetapi setelah adanya pandemi pendapatan turun sampai 98 persen,” pungkasnya.
(fik/b/radarbandung.id )