RADARBANDUNG.id, BANDUNG – ARS University meluncurkan program beasiswa tahfiz Al-Quran. Program tersebut merupakan salah satu kepedulian universitas kepada mahasiswa, sekaligus suntikan motivasi agar menjadi hafiz Al-Quran.
Rektor ARS University, Purwadhi mengungkapkan, program beasiswa tahfiz Al-Quran sengaja diluncurkan saat Ramadan. Alasannya, untuk memberi dukungan pada generasi muda menjadi hafiz Al-Quran. Disisi lain, mereka juga bisa berkesempatan mendapatkan beasiwa guna melanjutkan perkuliahan.
“Ramadan 1441 H menjadi tantangan bagi kami, terlebih adanya pandemi Covid-19 ini. Tapi, itu tidak menyurutkan pihak kampus untuk terus berbagi,” ucap Purwadhi, kemarin.
Purwadhi menuturkan, kepedulian ARS University tak hanya itu. Ditengah pandemi pihak kampus juga memberikan program beasiswa Peduli Covid-19, yakni, biaya kuliah gratis untuk semester I tahun ajaran baru 2020-2021 untuk mahasiswa baru.
“Berapapun jumlah mahasiswa baru, gratis. Semoga ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat agar bisa meraih pendidikan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Non-Akademik ARS University, Maxsi Ary menambahkan, program beasiswa tahfiz Al-Quran dan beasiswa Peduli Covid-19 merupakan program sosial ARS University membantu pemerintah dalam hal pendidikan.
“Situasi ekonomi di tengah pendemi Covid-19 serba tak menentu, angka pengangguran dan orang miskin grafiknya semakin meningkat saja. Melalui program sosial ini, kami ingin berkontribusi pada negara dalam mencerdaskan anak bangsa,” paparnya.
Maxsi menyebut, untuk pendaftaran beasiswa tahfiz Al-Quran telah dibuka sejak 1 Mei hingga 30 Juni 2020. Selain disosialisasikan melalui media sosial resmi ARS University, pihaknya juga bekerja sama dengan MGBK, yakni seluruh siswa SMA/SMK/MA/Sederajat dapat berkomunikasi dengan guru BK sekolah masing-masing mengenai program ini.
“Siswa yang menerima beasiswa tahfiz ini akan digratiskan biaya kuliah selama empat tahun masa studi. Semoga program ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh calon mahasiswa baru, khususnya bagi mereka yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki semangat untuk melanjutkan pendidikan,” pungkasnya.